Description
Tes DNA NALEYA HPV
Langkah Cerdas Cegah Kanker Leher Rahim (Serviks)
Mengenal Human Papillomavirus (HPV)
HPV adalah virus yang menular seksual yang sangat umum dan merupakan salah satu penyebab utama kanker serviks (leher rahim). Lebih dari 95% kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV. deteksi dini melalui skrining rutin sangat penting untuk mencegah perkembangan menjadi kanker.
Kenapa Memilih Tes DNA NALEYA HPV?
Tes DNA NALEYA HPV menawarkan solusi inovatif untuk deteksi HPV. Menggunakan teknologi pengambilan sampel swab serviks mandiri dan uji genotipe yang mampu mendeteksi 18 tipe HPV berisiko tinggi, termasuk tipe yang paling sering ditemukan seperti HPV-16, HPV-18, HPV-52, dan HPV-39.
Manfaat Utama Tes DNA NALEYA HPV:
- Komprehensif:
Mendeteksi 18 tipe HPV berisiko tinggi (HPV-16, 18, 26, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 53, 56, 58, 59, 66, 68, 73, 82).
- Pilihan Ambil Sampel Mandiri:
Proses yang aman, nyaman, dan dapat dilakukan sendiri di rumah. Privasi Anda terjaga sepenuhnya.
- Privasi Terjaga: Pengambilan sampel secara mandiri memastikan kenyamanan dan privasi Anda.
- Akurasi Tinggi: Sensitivitas klinis 93.2% dan spesifisitas klinis 93.0%.
Siapa yang Disarankan Melakukan Tes DNA NALEYA HPV?
Tes ini direkomendasikan bagi wanita yang:
- Berusia 25-60 tahun
- Riwayat keluarga dengan kanker serviks
- Perokok aktif
- Sudah melahirkan tiga kali atau lebih
- Aktif berhubungan seksual atau sering berganti pasangan
- Memiliki sistem imun yang lemah
Fakta Mengenai HPV dan Kanker Serviks di Indonesia
Studi berbasis populasi di tiga wilayah Indonesia menunjukkan bahwa tipe HPV risiko tinggi yang paling sering ditemukan adalah:
- HPV 52
- HPV 16
- HPV 18
- HPV 39
Dengan Tes DNA NALEYA HPV, Anda bisa mendeteksi keberadaan tipe-tipe HPV berisiko tinggi ini sejak dini.
Langkah Melakukan Tes DNA NALEYA HPV
- Dapatkan kit tes
- Ikuti instruksi pengambilan sampel
- Kirim sampel ke laboratorium
- Terima hasil
Referensi
- World Health Organization (WHO) – Human Papillomavirus (HPV) and Cervical Cancer
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC) – HPV and Cancer
- Kementerian Kesehatan RI – Data dan Informasi Kesehatan Indonesia
Frequently Asked Question
- Bagaimana perbandingan frekuensi waktu skrining antara Pap Smear, Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), dan Tes DNA HPV?
- Pap Smear: Setiap 3 tahun.
- IVA: Setiap 3 tahun atau sesuai kebutuhan
- Tes DNA HPV: Setiap 5 tahun.
- Apa keunggulan tiap tes?
- Pap Smear: Efektif mendeteksi perubahan pra-kanker, metode yang mapan.
- IVA: Prosedur sederhana, hasil cepat, dan biaya terjangkau.
- Tes DNA HPV: Sangat akurat dalam mendeteksi HPV risiko tinggi, interval tes lebih jarang, dan memungkinkan pengambilan sampel mandiri.
- Kapan harus memilih Tes DNA HPV?
Pilih Tes DNA HPV dengan pertimbangan:
- Kemudahan pengambilan sampel mandiri.
- Sensitivitas tinggi dalam mendeteksi infeksi HPV
- Tes ini juga cocok untuk tindak lanjut jika hasil Pap Smear tidak jelas atau abnormal.
- Perlukah Pap Smear jika sudah melakukan Tes DNA HPV?
Jika sudah melakukan Tes DNA HPV, Pap Smear tidak selalu diperlukan. Namun, co-testing (kombinasi Tes DNA HPV dan Pap Smear) setiap 5 tahun dapat menjadi pilihan untuk hasil yang lebih komprehensif. Diskusikan pilihan terbaik dengan penyedia layanan kesehatan Anda.