Perbedaan Kanker Serviks dan Kanker Ovarium yang Perlu Kamu Ketahui

Kanker serviks dan kanker ovarium adalah dua jenis kanker yang sering terjadi pada wanita. Meski keduanya berhubungan dengan sistem reproduksi, keduanya berbeda dalam lokasi, gejala, dan cara deteksinya. Berikut penjelasannya!

Definisi Kanker Serviks dan Kanker Ovarium

Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada serviks atau leher rahim wanita, yaitu bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina. Kanker ini biasanya dimulai dari perubahan sel-sel di serviks akibat infeksi virus HPV (Human papillomavirus). Kanker serviks berkembang perlahan dan bisa dicegah dengan pemberian vaksin HPV serta pemeriksaan kanker serviks rutin seperti tes HPV dan Pap smear.

Kanker ovarium adalah jenis kanker yang berkembang di ovarium, yaitu organ reproduksi wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur dan hormon estrogen serta progesteron. Kanker ini terjadi ketika sel-sel di ovarium mulai tumbuh secara tidak terkendali, yang dapat merusak jaringan tubuh yang sehat di sekitarnya.

Mengutip Mayo Clinic, kanker ovarium sering disebut sebagai “silent killer” karena gejalanya biasanya tidak spesifik dan baru terdeteksi pada stadium lanjut. Beberapa faktor risiko utama untuk kanker ovarium meliputi riwayat keluarga dengan kanker ovarium, usia yang lebih tua, serta faktor hormonal.

Gejala Kanker Serviks dan Kanker Ovarium

Kanker ini sama-sama menyerang wanita dan dapat menimbulkan berbagai gejala yang sering kali mirip, sehingga penting untuk mengenali tanda-tandanya sejak dini. Adapun gejala kanker serviks dan kanker ovarium yang bisa kamu kenali di antaranya adalah:

Gejala Kanker Serviks

Kanker serviks pada umumnya tidak menimbulkan gejala pada tahap awalnya. Namun, saat penyakit berkembang, beberapa tanda yang perlu diwaspadai mengutip dari American Cancer Society, meliputi: 

Gejala Kanker Ovarium

Sama halnya dengan kanker serviks, gejala kanker ovarium juga tidak jelas di awal dan sering kali baru terasa saat kanker sudah memasuki tahap lanjut. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai meliputi:

Cara Deteksi Kanker Serviks dan Kanker Ovarium

Menjaga kesehatan reproduksi itu penting, terutama untuk mencegah dan mendeteksi kanker serviks dan kanker ovarium sejak dini. Keduanya sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga pemeriksaan rutin sangat dianjurkan. Yuk, kenali cara-cara efektif untuk mendeteksi kanker serviks dan kanker ovarium agar kamu bisa lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan yang tepat!

Deteksi Kanker Serviks

Deteksi dini kanker serviks sangat penting untuk mencegah dan menangani penyakit ini sebelum berkembang lebih lanjut. Pemeriksaan yang umum dilakukan meliputi:

  1. Tes HPV DNA

Tes HPV DNA adalah tes untuk mendeteksi infeksi Human papillomavirus (HPV), virus yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks pada wanita. HPV merupakan salah satu penyebab utama kanker serviks, terutama tipe HPV 16 dan 18. Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Lancet Oncology menunjukkan bahwa tes HPV memiliki akurasi lebih tinggi dalam mendeteksi wanita yang berisiko tinggi mengembangkan kanker serviks, bahkan sebelum adanya perubahan sel yang terlihat pada Pap smear.

Salah satu tes HPV DNA yang akurat, aman, dan nyaman adalah tes NALEYA HPV dari Naleya Genomics. Tes ini dapat memberikan kamu informasi risiko kanker serviks dari infeksi HPV. NALEYA HPV dapat mendeteksi 18 tipe HPV risiko tinggi, termasuk HPV 16 dan HPV 18.

  1. Pap smear

Pap smear adalah tes yang digunakan untuk mendeteksi perubahan sel-sel abnormal pada serviks yang berisiko menjadi kanker serviks. Tes ini melibatkan pengambilan sampel sel dari leher rahim untuk diperiksa di laboratorium.  Pap smear dapat membantu mengidentifikasi perubahan sel sebelum menjadi kanker, sehingga pengobatan dapat dilakukan lebih awal dan lebih efektif. 

Jika hasil dari kedua tes ini mencurigakan, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti kolposkopi dan biopsi serviks.

Deteksi Kanker Ovarium

Deteksi kanker ovarium lebih sulit dilakukan karena gejalanya yang tidak khas dan seringkali baru terdeteksi pada stadium lanjut. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi kanker ovarium antara lain:

  1. USG Transvaginal

Deteksi awal kanker ovarium bisa dilakukan dengan USG transvaginal, yang menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambaran ovarium dan mendeteksi massa atau pertumbuhan mencurigakan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan probe ke dalam vagina, memberikan gambaran yang lebih jelas dibandingkan USG perut. 

  1. Tes darah CA-125

Mengutip Cancer Research UK, tes CA-125 adalah tes untuk mengukur kadar protein yang dapat meningkat pada wanita dengan kanker ovarium. Meskipun tidak spesifik, kadar CA-125 yang tinggi bisa menunjukkan adanya kanker ovarium. Namun, tes ini juga bisa meningkat karena alasan lain dan tidak sepenuhnya dapat diandalkan. 

  1. Laparoskopi

Jika pemeriksaan awal menunjukkan adanya kecurigaan, dokter mungkin akan melakukan laparoskopi untuk melihat kondisi ovarium secara langsung dan mengambil sampel jaringan untuk biopsi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *