Kenapa Penderita Thalasemia Mayor Harus Transfusi Darah

Sudah tahu tentang thalasemia mayor? Penyakit ini sangat memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Bagi mereka, transfusi darah bukan hanya rutinitas medis, tapi kebutuhan vital untuk bertahan hidup. Yuk, kita bahas apa itu thalasemia, gejalanya, pengobatan, dan pentingnya transfusi darah bagi penderita thalasemia mayor.

Apa Itu Thalasemia dan Bagaimana Gejalanya?

Thalasemia adalah penyakit genetik yang mempengaruhi produksi hemoglobin dalam darah. Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Pada penderita thalasemia, produksi hemoglobin tidak berjalan normal, sehingga tubuh kekurangan oksigen. 

Terdapat dua jenis Thalasemia yang umum terjadi, yaitu thalasemia minor dan thalasemia mayor. Thalasemia mayor merupakan bentuk yang lebih parah dibandingkan thalasemia minor, karena dapat menyebabkan komplikasi serius dan membutuhkan perawatan intensif, seperti transfusi darah rutin dan terapi khusus, untuk menjaga kualitas hidup penderitanya. Penderita thalasemia mayor biasanya menunjukkan gejala yang serius sejak usia dini. 

Gejala Thalasemia meliputi:

  1. Anemia

Penderita thalasemia mayor sering merasa lelah, lemah, dan pucat karena kurangnya hemoglobin dalam darah. Gejala thalasemia mayor ini terjadi akibat tubuh tidak mampu memproduksi sel darah merah yang sehat dalam jumlah yang cukup. Kondisi ini membuat pasokan oksigen ke seluruh tubuh berkurang, sehingga kamu mungkin merasa mudah kehabisan energi bahkan saat melakukan aktivitas ringan.

  1. Pertumbuhan Terhambat

Gejala thalasemia mayor selanjutnya adalah pertumbuhan yang terhambat pada anak-anak. Menurut sebuah penelitian, gangguan pertumbuhan pada pasien talasemia mayor terutama disebabkan oleh anemia kronis dan hipoksia jaringan akibat jumlah sel darah merah yang tidak mencukupi. Gejala thalasemia mayor ini dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan tinggi badan anak.

  1. Pembengkakan Pada Perut

Gejala thalasemia mayor lainnya adalah pembengkakan pada perut, yang terjadi akibat pembesaran organ seperti hati dan limpa. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan sel darah merah yang rusak, sehingga organ-organ tersebut harus bekerja lebih keras untuk membersihkan darah. Akibatnya, perut kamu atau anak yang mengalaminya bisa terlihat lebih besar dari biasanya, dan hal ini sering disertai rasa tidak nyaman atau nyeri pada area perut.

  1. Perubahan Bentuk Tulang Wajah Dan Tengkorak

Gejala thalasemia mayor yang cukup khas adalah perubahan bentuk tulang wajah dan tengkorak. Menurut penelitian, hal ini terjadi karena sumsum tulang bekerja terlalu keras untuk memproduksi sel darah merah dalam jumlah yang cukup, sehingga tulang menjadi menebal dan mengalami deformasi. Akibatnya, kamu mungkin melihat perubahan pada struktur wajah, seperti dahi yang lebih menonjol atau tulang pipi yang terlihat berbeda

Pengobatan & Perawatan Thalasemia

Hingga saat ini, belum ada obat atau terapi yang benar-benar dapat menyembuhkan thalasemia. Namun, ada beberapa pengobatan pasien thalasemia yang bertujuan untuk mengelola gejala dan memperbaiki kualitas hidup penderita. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan untuk thalasemia yang bisa kamu lakukan!

  1. Transfusi Darah

Transfusi darah merupakan pengobatan utama untuk penderita thalasemia mayor. Prosedur ini sangat penting karena membantu menggantikan sel darah merah yang rusak atau kurang, sehingga tubuh bisa mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Pengobatan thalasemia ini dilakukan secara rutin untuk menjaga kadar hemoglobin dalam darah tetap stabil. 

  1. Terapi Kelasi Besi

Transfusi darah yang berulang pada penderita talasemia mayor sering kali menyebabkan penumpukan zat besi dalam tubuh, yang bisa berbahaya bagi organ seperti hati, jantung, dan pankreas. Terapi kelasi besi adalah salah satu pengobatan thalasemia yang bertujuan untuk mengeluarkan kelebihan zat besi dari tubuh. Dengan menggunakan obat khelasi yang diberikan secara oral atau injeksi, kamu dapat mengurangi risiko komplikasi akibat kelebihan zat besi dan menjaga kesehatan organ tubuh tetap optimal. 

  1. Transplantasi Sumsum Tulang

Transplantasi sumsum tulang, atau sel punca hematopoietik, dapat menjadi salah satu pengobatan thalasemia yang potensial untuk menyembuhkan kondisi ini secara permanen. Prosedur ini menggantikan sumsum tulang yang rusak dengan sumsum tulang sehat dari donor yang cocok, sehingga tubuh dapat memproduksi sel darah merah normal.

  1. Terapi Genetik 

Saat ini, penelitian terus dilakukan untuk mengembangkan terapi genetik sebagai salah satu pengobatan thalasemia di masa depan. Terapi ini bertujuan untuk memperbaiki mutasi gen penyebab thalasemia langsung pada tingkat DNA. Dengan menggunakan teknologi mutakhir, seperti CRISPR atau terapi gen, diharapkan produksi sel darah merah yang normal dapat dipulihkan.

Transfusi Darah pada Penderita Talasemia Mayor

Transfusi darah adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan penderita thalasemia mayor. Prosedur ini dilakukan untuk menjaga kadar hemoglobin dalam darah tetap normal, sehingga tubuh mendapatkan cukup oksigen. Biasanya, transfusi darah dilakukan setiap 1-4 minggu sekali, tergantung pada tingkat keparahan anemia yang dialami penderita.

Menurut jurnal penelitian, transfusi darah secara rutin telah terbukti meningkatkan kualitas hidup dan harapan hidup penderita thalasemia mayor.

Mengapa Transfusi Darah Perlu Dilakukan?

Penderita thalasemia mayor memiliki hemoglobin yang sangat rendah. Dengan transfusi darah, kadar hemoglobin dapat dipertahankan sehingga tubuh berfungsi dengan baik.

Anemia berat yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti gagal jantung atau kerusakan organ lainnya.

Dengan transfusi darah yang rutin, penderita thalasemia mayor dapat menjalani kehidupan yang lebih normal, termasuk belajar, bekerja, dan beraktivitas seperti orang lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *