
Kanker serviks menjadi salah satu hal yang paling ditakutkan bagi wanita dewasa, karena jika terlambat dalam penanganannya, kanker serviks bisa menyebabkan penderitanya meninggal dunia. Untuk itu penting untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini agar dapat mencegah hal yang tidak diinginkan!
Apa Itu Kanker Serviks?
Kanker serviks terjadi karena ada sel-sel abnormal yang tumbuh di serviks, yaitu bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim ke vagina. Penyebab utamanya biasanya adalah Human papillomavirus (HPV), virus umum yang ditularkan lewat hubungan seksual. Untuk kamu yang belum mengetahui Apa Itu HPV? Yuk, Kenalan dengan Virus Satu Ini!
Sebagian besar orang yang terpapar HPV biasanya akan dibantu oleh sistem kekebalan tubuh untuk mencegah virus ini berkembang lebih lanjut. Namun, pada sebagian kecil orang, virus ini bisa bertahan lama, bahkan sampai bertahun-tahun. Ketika virus bertahan, bisa terjadi perubahan pada sel-sel di serviks yang akhirnya berkembang menjadi kanker.
Kapan Harus Skrining Kanker Serviks?
Kamu bisa mengurangi risiko terkena kanker serviks dengan melakukan skrining dan melakukan vaksin HPV untuk mencegah infeksinya. Namun terkadang masih banyak yang bingung nih, kapan waktu yang tepat untuk melakukan skrining kanker serviks.
Menurut World Health Organization atau WHO, skrining kanker serviks sebaiknya dimulai pada usia 30 tahun untuk wanita tanpa faktor risiko tinggi. Metode skrining yang direkomendasikan adalah tes HPV DNA, yang dapat dilakukan setiap 5 hingga 10 tahun. Untuk wanita yang berisiko tinggi atau dengan hasil abnormal, frekuensi skrining kanker serviks bisa lebih sering. Terdapat 4 Jenis Pemeriksaan Kanker Serviks yang umum dilakukan.
Berapa Usia Ideal Untuk Melakukan Skrining Kanker Serviks?
Waktu yang tepat untuk melakukan skrining kanker serviks sangat penting untuk diketahui agar bisa mendeteksi penyakit ini lebih awal. Lalu, berapa usia ideal untuk melakukan skrining kanker serviks dan apa saja yang perlu dilakukan? Menurut National Cancer Institute, berikut penjelasannya!
- Wanita Usia 21–29 Tahun
Untuk wanita berusia 21–29 tahun, dianjurkan untuk memulai skrining kanker serviks menggunakan tes Pap Smear setiap tiga tahun. Tes ini cukup efektif untuk mendeteksi perubahan sel di serviks yang berpotensi menjadi kanker. Pada kelompok usia ini, tes HPV DNA rutin umumnya tidak diperlukan karena infeksi HPV cenderung bersifat sementara dan biasanya hilang dengan sendirinya tanpa menimbulkan risiko jangka panjang. Skrining rutin setiap tiga tahun dianggap cukup untuk memastikan kesehatan serviks dan mendeteksi potensi masalah sejak dini
- Wanita Usia 30–65 Tahun
- Tes HPV DNA setiap lima tahun: Tes HPV DNA dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi human papillomavirus (HPV) yang dapat menyebabkan perubahan sel di serviks dan berisiko tinggi menjadi kanker. Tes ini sangat dianjurkan karena HPV adalah penyebab utama kanker serviks, dan interval lima tahun cukup aman mengingat pertumbuhan kanker serviks biasanya lambat.
- Tes gabungan HPV DNA dan Pap Smear setiap lima tahun: Tes gabungan HPV DNA dan Pap smear memberikan pemeriksaan yang lebih komprehensif. Tes Pap Smear mendeteksi perubahan sel-sel abnormal di serviks, sementara tes HPV memeriksa adanya infeksi HPV. Kombinasi ini meningkatkan ketepatan skrining dan dapat dilakukan setiap lima tahun sekali. Dapatkan informasi lebih lanjut untuk Memahami Perbedaan Tes Pap Smear dan Tes HPV DNA untuk Deteksi Kanker Serviks.
- Tes Pap Smear saja setiap tiga tahun: Bagi mereka yang tidak melakukan tes HPV DNA, tes Pap Smear setiap tiga tahun tetap menjadi opsi yang efektif untuk memantau kesehatan sel-sel serviks.
- Wanita Usia di Atas 65 Tahun
Wanita yang memiliki hasil tes normal selama beberapa tahun terakhir biasanya tidak perlu lagi menjalani skrining. Namun, jika ada hasil abnormal sebelumnya atau belum rutin skrining, tes lanjutan mungkin diperlukan.
- Kondisi Khusus
Wanita dengan HIV atau yang memiliki sistem imun lemah sebaiknya memulai skrining lebih awal dan lebih sering. Skrining yang lebih sering juga diperlukan jika mereka memiliki riwayat hasil abnormal atau kanker serviks.
Berapa sering skrining kanker serviks?
Skrining kanker serviks sangat penting untuk deteksi dini, dan frekuensinya tergantung pada usia serta riwayat kesehatan kamu. Dilansir dari Mayo Clinics, berikut adalah rekomendasi yang diberikan oleh beberapa organisasi, termasuk American Cancer Society (ACS) dan United States Preventive Services Task Force (USPSTF):
- Usia 21-24 Tahun
Tidak perlu melakukan skrining.
- Usia 25-29 Tahun
- Tes HPV DNA setiap 5 tahun
- Co-test HPV/Pap Smear setiap 5 tahun
- Pap smear setiap 3 tahun
- Usia 30-65 Tahun
- Tes HPV DNA setiap 5 tahun
- Co-test HPV/Pap Smear setiap 5 tahun
- Pap smear setiap 3 tahun
- Usia di atas 65 Tahun
Tidak perlu skrining jika sebelumnya telah menjalani serangkaian tes normal dan tidak berisiko tinggi terkena kanker serviks.
Yuk ambil langkah awal untuk skrining kanker serviks dengan NALEYA HPV! Skrining kanker serviks yang aman, nyaman, akurat, dan menjaga privasi.
NALEYA HPV menawarkan pengujian HPV DNA untuk skrining kanker serviks yang menguji 18 subtipe HPV risiko tinggi menyebabkan kanker serviks.
Hanya dari rumah, kamu bisa mengetahui status kesehatan reproduksi kamu lebih dini. Yuk dapatkan NALEYA HPV sekarang untuk masa depan yang lebih baik!