
Kenali waktu yang tepat untuk melakukan USG saat hamil yuk!
Waktu yang Tepat untuk USG Kehamilan
Ultrasonografi atau yang biasa dikenal dengan USG adalah metode pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar organ dalam tubuh. Prosedur ini terbilang aman dan tidak menggunakan radiasi, sehingga aman digunakan, terutama selama kehamilan.
Gambar yang dihasilkan disebut sonogram, dan dokter dapat menggunakannya untuk memeriksa kondisi janin, organ seperti hati, ginjal, atau melihat aliran darah di pembuluh darah. USG memungkinkan dokter melihat bagian dalam tubuh tanpa melakukan sayatan atau operasi, sehingga sering dipilih untuk diagnosis dan pemantauan kesehatan. USG digunakan selama kehamilan untuk memeriksa perkembangan bayi dan membantu mendeteksi kelainan seperti Down syndrome.
Untuk melakukan tes USG, ada beberapa catatan waktu yang tepat untuk melakukan USG kehamilan, yaitu:
- Trimester Pertama
Di trimester pertama, USG tidak selalu wajib dilakukan oleh semua ibu hamil. Biasanya dokter hanya akan merekomendasikannya jika ada alasan tertentu. USG pada tahap awal ini bertujuan untuk memastikan kondisi kehamilan yang sehat, menentukan usia kehamilan, dan mendeteksi kemungkinan adanya komplikasi.
Pada trimester pertama kehamilan, setidaknya ada dua waktu yang tepat untuk melakukan USG, yaitu:
- Kehamilan Usia 6-8 Minggu
Dikutip dari parents.com, USG pada kehamilan berusia 6-8 minggu memiliki dua tujuan, yaitu untuk mendeteksi detak jantung janin dan menentukan tanggal kelahiran.
- Kehamilan Usia 10-13 Minggu
Pada usia kehamilan 10 hingga 13 minggu, pemeriksaan USG Nuchal Translucency (NT) sangat penting dilakukan. Pemeriksaan ini mengukur ketebalan cairan yang ada di bagian belakang leher janin. Pengukuran yang tidak normal dapat mengindikasikan risiko Down syndrome dan beberapa kelainan bawaan seperti masalah pada jantung, perut, dan tulang. Selain USG perut, pemeriksaan NT juga melibatkan tes darah untuk mengukur hormon dan protein.
Selain tes USG, disarankan juga untuk melakukan tes NIPT yang lebih akurat untuk skrining Down syndrome dan kelainan kromosom lainnya yang lebih lengkap, aman, cepat, dan minim risiko. Yuk ketahui lebih lanjut 5 Kategori Ibu Hamil yang Perlu Melakukan Tes NIPT, Kamu Salah Satunya?
- Trimester Kedua
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) USG anatomi, atau dikenal juga sebagai level II ultrasound, biasanya dilakukan pada usia kehamilan 18 hingga 22 minggu. Pemeriksaan ini merupakan pengecekan paling lengkap sebelum bayi lahir dan bertujuan untuk memantau perkembangan janin secara detail.
Selama USG, dokter akan mengecek detak jantung dan organ vital bayi, seperti otak, jantung, ginjal, dan hati, untuk melihat ada atau tidaknya kelainan. Selain itu, akan dihitung jumlah jari tangan dan kaki bayi, diperiksa posisi plasenta, dan diukur cairan ketuban. Jenis kelamin bayi juga bisa terlihat pada tahap ini, tapi hasilnya tidak selalu akurat. Jika tidak ingin mengetahui jenis kelamin, sebaiknya beritahu teknisi USG terlebih dahulu.
- Trimester Ketiga
Menurut jurnal, pada trimester ketiga, kebanyakan ibu hamil tidak memerlukan USG tambahan. Namun, jika kehamilan dianggap berisiko tinggi atau tidak dilakukan skrining pada trimester pertama atau kedua, USG mungkin akan direkomendasikan oleh dokter. Contohnya, jika ibu memiliki tekanan darah tinggi, perdarahan, cairan ketuban rendah, kontraksi prematur, atau usia di atas 35 tahun, dokter bisa melakukan USG beresolusi rendah saat kunjungan prenatal untuk memantau kondisi. Selain itu, jika pada pemeriksaan sebelumnya ditemukan posisi plasenta yang dekat atau menutupi leher rahim (plasenta previa), diperlukan USG tambahan untuk memantau posisinya.
Jenis USG Selama Kehamilan
Tahukah kamu, ada beberapa jenis pemeriksaan USG yang dilakukan selama kehamilan? Jenis pemeriksaan ini berbeda-beda tergantung pada tahap kehamilan dan tujuannya. Setidaknya ada 7 jenis USG selama kehamilan yang dirangkum Topdoctors, yaitu:
- Dating Scan (USG Penentuan Usia Kehamilan)
Biasanya dilakukan antara minggu ke-8 hingga ke-14 kehamilan. Tujuannya adalah untuk menentukan usia janin dengan mengukur panjang janin dari kepala hingga bokong. USG ini penting untuk mengetahui tanggal perkiraan kelahiran dan memastikan kehamilan berkembang dengan baik.
- Nuchal Translucency Scan (NT Scan)
Dilakukan pada trimester pertama, biasanya sekitar minggu ke-11 hingga ke-13. NT Scan digunakan untuk mengukur ketebalan cairan yang terdapat di bagian belakang leher janin. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi risiko kelainan kromosom seperti Down syndrome.
- Anomaly Scan (USG Anomali) atau Morphology Scan
Anomaly Scan (USG Anomali) atau Morphology Scan biasanya dilakukan antara minggu ke-18 hingga ke-22 kehamilan. Tujuan utama dari pemeriksaan ini adalah untuk mengecek perkembangan organ janin, termasuk otak, jantung, ginjal, dan tulang belakang. Selain itu, USG ini juga digunakan untuk memeriksa jumlah cairan ketuban serta posisi plasenta dalam rahim. Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan fisik atau perkembangan yang tidak normal pada janin, serta untuk memastikan plasenta tidak menghalangi jalan lahir yang dapat mempengaruhi persalinan nanti.
- Growth Scan (USG Pertumbuhan)
Biasanya dilakukan setelah minggu ke-28 jika dokter merasa perlu memantau pertumbuhan janin lebih lanjut. Pemeriksaan ini untuk memantau berat badan janin, perkembangan organ, serta posisi plasenta untuk memastikan janin tumbuh sesuai harapan.
- Doppler Ultrasound
Digunakan untuk memeriksa aliran darah antara ibu dan janin melalui tali pusat. Ini dapat membantu dokter mengetahui apakah janin mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi, terutama pada kasus kehamilan berisiko tinggi.
- Transvaginal Scan
Dilakukan dengan memasukkan probe ultrasound ke dalam vagina. Biasanya dilakukan pada awal kehamilan untuk memeriksa kehamilan ektopik atau memastikan perkembangan kantung kehamilan.
- 3D dan 4D Ultrasound
3D USG menghasilkan gambar tiga dimensi yang lebih jelas, sedangkan 4D USG menampilkan gambar bergerak secara real-time. Meskipun bukan prosedur standar, banyak orangtua memilihnya untuk melihat lebih jelas wajah dan gerakan janin.
Perbedaan USG 3D dan 4D
Berdasarkan artikel dari Chapel Hill OBGYN, perbedaan USG 3D dan 4D adalah jika USG 3D menghasilkan gambar tiga dimensi yang lebih detail dibandingkan dengan USG 2D tradisional. Teknologi ini memungkinkan orang tua untuk melihat fitur wajah bayi, seperti hidung, mulut, dan mata dengan lebih jelas. Gambar yang dihasilkan berupa foto statis yang memperlihatkan struktur fisik bayi dari berbagai sudut, sehingga berguna dalam mendeteksi kelainan tertentu seperti bibir sumbing. USG 3D umumnya dilakukan baik untuk memberikan gambaran yang lebih jelas kepada orang tua maupun untuk tujuan medis yang membutuhkan visualisasi lebih mendetail.
Sementara itu, USG 4D adalah pengembangan dari USG 3D dengan tambahan dimensi waktu, yang berarti gambar yang dihasilkan berupa video atau rekaman langsung yang menunjukkan gerakan bayi dalam rahim. Dengan USG 4D, orang tua dapat melihat bayi mengisap jempol, menggerakkan tangan, atau bahkan tersenyum. Teknologi ini memberikan pengalaman yang lebih interaktif dan membantu dokter untuk memantau perilaku serta perkembangan janin secara real-time.
Singkatnya, perbedaan utama antara keduanya adalah pada hasil gambar: USG 3D menampilkan foto statis, sedangkan USG 4D menampilkan video yang memperlihatkan gerakan bayi secara langsung.