
Kanker bisa menyerang bagian tubuh mana saja, termasuk usus besar. Banyak yang menganggapnya sulit disembuhkan. Lalu, apakah kanker usus besar bisa disembuhkan? Yuk, cari tahu di sini!
Apa Itu Kanker Usus Besar?
Kanker usus besar atau dikenal juga sebagai kanker kolorektal adalah jenis kanker yang berkembang di usus besar (kolon) atau rektum yang merupakan bagian akhir dari sistem pencernaan. Penyakit ini biasanya dimulai dari polip atau pertumbuhan kecil yang bersifat jinak di lapisan dalam usus besar. Jika tidak terdeteksi dan diobati, polip ini dapat berkembang menjadi kanker dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Baca Juga: Mengenal Kanker Usus Besar dan Rektum
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), kanker usus besar adalah salah satu jenis kanker paling umum di dunia, dengan angka kematian yang cukup tinggi terutama pada kasus yang terdeteksi pada stadium lanjut. Namun, berkat kemajuan dalam metode skrining dan pengobatan, tingkat kesembuhan dan harapan hidup pasien telah meningkat secara signifikan.
Apakah Kanker Usus Besar Bisa Disembuhkan?
Menurut World Health Organization (WHO), kanker usus besar bisa disembuhkan, terutama jika terdeteksi pada tahap awal. Tingkat kesembuhan sangat dipengaruhi oleh stadium kanker saat pertama kali didiagnosis dan seberapa cepat pengobatan dimulai. Jika terdiagnosis pada tahap awal, peluang kelangsungan hidup dalam lima tahun dapat melebihi 90%.
Selain itu, pengobatan modern seperti operasi, kemoterapi, radioterapi, dan terapi target telah memberikan hasil yang lebih baik dalam menangani kanker ini. Studi dari American Cancer Society juga menunjukkan bahwa deteksi melalui kolonoskopi mampu mengidentifikasi polip prakanker sebelum berkembang lebih lanjut, sehingga mencegah transformasi menjadi kanker yang lebih serius. Selain kolonoskopi, deteksi dini kanker usus besar yang dapat dilakukan adalah FIT/FOBT dan deteksi DNA feses.
Salah satu cara deteksi dini kanker usus besar untuk mencegah berkembangnya kanker adalah dengan deteksi DNA feses. DNA pada feses diketahui lebih akurat dijadikan sebagai sampel deteksi dini kanker usus besar. Salah satu tes DNA feses adalah COLOTECT yang bisa didapatkan di Naleya Genomics.
COLOTECT adalah layanan deteksi dini risiko kanker usus besar yang aman, mudah, dan nyaman hanya dari sampel feses. COLOTECT mendeteksi metilasi DNA pada beberapa penanda biologis yang berkaitan erat dengan kanker usus besar. Yuk pelajari lebih lanjut mengenai COLOTECT dan dapatkan tes ini segera untuk ketahui status kesehatan kamu sedini mungkin!
Stadium Kanker Usus Besar
Mengetahui stadium kanker usus besar menjadi salah satu pengetahuan yang penting karena bisa bantu menentukan pengobatan yang paling cocok. Stadium kanker ini dibagi jadi beberapa tahap, mulai dari yang paling awal sampai yang paling lanjut. Yuk, simak penjelasan tentang stadium kanker usus besar berdasarkan Colorectal Cancer Alliance
- Stadium 0 (Karsinoma in Situ)
Kanker usus besar atau rektum stadium 0, yang juga disebut karsinoma in situ, adalah tahap paling awal di mana sel-sel abnormal hanya ditemukan di lapisan terdalam usus besar atau rektum, yang disebut mukosa. Pada tahap ini, sel kanker belum menyebar ke jaringan lain di sekitarnya. Karena masih sangat dini, peluang sembuhnya sangat tinggi jika segera ditangani, biasanya melalui operasi.
- Stadium 1
Kanker usus besar stadium 1 adalah tahap di mana sel kanker sudah menembus lapisan terdalam (mukosa) dan menyebar ke lapisan kedua (submukosa) atau bahkan lapisan otot (muskularis propria) di dinding usus besar atau rektum. Meski begitu, kanker ini belum menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lain di sekitarnya. Pengobatan pada tahap ini, terutama dengan operasi, memiliki peluang kesembuhan yang cukup tinggi jika ditangani dengan cepat.
- Stadium 2
Kanker usus besar stadium 2 adalah tahap di mana sel kanker mulai menyebar lebih dalam ke dinding usus besar dan jaringan sekitarnya. Namun, kanker tersebut belum menyebar ke kelenjar getah bening. Pada tahap ini, kanker sudah mencapai lapisan luar usus besar atau rektum, tetapi belum menyebar ke kelenjar getah bening.
- Stadium 3
Kanker usus besar stadium 3 adalah tahap di mana sel kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya, meskipun belum mencapai organ atau area tubuh lain. Pengobatan pada tahap ini biasanya lebih intensif untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Kanker ini sudah melibatkan kelenjar getah bening, tetapi belum menyebar ke bagian tubuh lainnya.
- Stadium 4
Kanker usus besar stadium 4 (metastasis) adalah tahap paling lanjut, di mana kanker sudah menyebar ke bagian tubuh yang jauh melalui sistem limfatik dan darah. Organ yang paling sering terpengaruh adalah paru-paru dan hati. Pada tahap ini, pengobatan biasanya lebih agresif, dengan pendekatan kombinasi seperti operasi, kemoterapi, dan terapi target untuk mengendalikan penyebaran kanker.
Pengobatan Kanker Usus Besar
Pengobatan kanker usus besar dapat bervariasi tergantung pada stadium kanker, lokasi, serta kondisi kesehatan keseluruhan pasien. Dalam beberapa kasus, kombinasi berbagai metode pengobatan diperlukan untuk memberikan hasil terbaik. Berikut adalah beberapa jenis pengobatan yang umum digunakan untuk menangani kanker usus besar:
- Operasi Kanker Usus Besar
Operasi adalah pengobatan utama pada kanker usus besar, terutama jika kanker terdeteksi pada stadium awal. Mengutip dari Cancer Research UK, tindakan operasi kanker usus besar berupa:
- Polipektomi: Pengangkatan polip kecil yang ditemukan selama prosedur kolonoskopi.
- Reseksi Kolektomi: Pengangkatan bagian usus yang terinfeksi kanker dan menyambung kembali bagian yang sehat.
- Stoma: Prosedur yang dilakukan jika pembuangan kotoran tidak dapat dilakukan secara normal, dimana dokter membuat lubang untuk membuang kotoran dari tubuh.
- Kemoterapi
Pengobatan kanker usus besar yang kedua adalah dengan melakukan kemoterapi. Mengutip dari Mayo Clinic, kemoterapi adalah pengobatan menggunakan obat-obatan kimia kuat untuk membunuh sel-sel yang tumbuh cepat, seperti sel kanker. Kemoterapi paling sering digunakan untuk mengobati kanker karena sel kanker berkembang biak jauh lebih cepat daripada sel tubuh lainnya. Biasanya, kemoterapi diberikan setelah operasi untuk menghancurkan sel kanker yang mungkin tersisa, atau sebelum operasi untuk mengecilkan ukuran tumor.
- Radioterapi
Radioterapi juga menjadi salah satu pengobatan untuk mengobati kanker usus besar. Radioterapi adalah terapi menggunakan sinar-X atau radiasi lainnya untuk menghancurkan sel kanker. Prosedur ini sering kali digunakan ketika kanker sudah menyebar ke dinding usus atau jaringan di sekitarnya. Radioterapi dapat dilakukan sebelum atau setelah operasi, tergantung pada kondisi pasien.
- Terapi Target
Pernah mendengar tentang terapi target? Terapi target, atau yang dalam istilah medis disebut targeted therapy, lebih spesifik dalam menargetkan molekul tertentu yang terlibat dalam perkembangan sel kanker. Dengan cara ini, efek samping yang muncul cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan kemoterapi, karena terapi ini lebih fokus dan tepat sasaran.
Salah satu contoh adalah obat yang menghambat pembentukan pembuluh darah ke tumor atau menghentikan sinyal yang merangsang pertumbuhan sel kanker. Terapi ini juga dapat digunakan bersamaan dengan pengobatan lain, seperti kemoterapi atau imunoterapi, untuk meningkatkan efektivitas pengobatan kanker secara keseluruhan.