
Kamu pernah mendengar tentang Human Papillomavirus atau HPV? Yuk, pelajari gejala, dampak dan hubungannya dengan kanker serviks, hingga pencegahannya!
Apa Itu Human Papillomavirus atau HPV?
Human Papillomavirus atau HPV merupakan virus yang menginfeksi berbagai bagian tubuh. Mayo Clinics menyebutkan, terdapat lebih dari 100 jenis HPV termasuk di antaranya yang dapat menyebabkan munculnya kutil di tangan, kaki, dan wajah. Sekitar 30 jenis HPV lainnya dapat menginfeksi area genital, seperti vulva, vagina, leher rahim, penis, skrotum, serta rektum dan anus. Beberapa di antaranya bersifat tidak berbahaya, namun ada juga jenis yang berisiko tinggi dan dapat memicu kondisi serius seperti kanker serviks.
HPV yang menginfeksi area genital ditularkan melalui kontak langsung antara kulit ke kulit saat berhubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral. Infeksi ini menjadikan HPV sebagai salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang paling umum di dunia. Sebagian besar infeksi HPV genital tidak menunjukkan gejala dan sering hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan hingga dua tahun.
Penelitian menunjukkan bahwa perempuan dengan HIV, laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi HPV. Risiko ini juga meningkat pada individu yang terinfeksi Infeksi Menular Seksual (IMS) lain, mengonsumsi obat imunosupresif, atau memiliki riwayat pelecehan seksual. Kondisi-kondisi tersebut membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi HPV, sehingga penting untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini.
Penyebab HPV
Hampir semua orang yang aktif secara seksual akan terinfeksi HPV setidaknya sekali dalam hidupnya dan biasanya tanpa gejala. Sementara kebanyakan infeksi dapat diatasi oleh sistem kekebalan tubuh, infeksi HPV yang persisten dan berisiko tinggi dapat menyebabkan perubahan sel abnormal yang berpotensi berkembang menjadi kanker.
Lalu, apa saja sih penyebab HPV menyerang kamu? Menurut National Health System, berikut adalah beberapa penyebab HPV yang bisa kamu hindari!
- Aktivitas Seksual yang Tinggi
Semua orang yang aktif secara seksual memiliki kemungkinan terinfeksi HPV, terutama jika melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan. Praktik seksual yang tidak aman, seperti tidak menggunakan kondom, juga meningkatkan risiko penularan virus ini. Selain itu, melakukan hubungan seksual pada usia muda atau memiliki riwayat infeksi menular seksual lainnya dapat memperbesar kemungkinan terinfeksi HPV.
- Infeksi HPV yang Persisten
Infeksi HPV yang berlangsung lama pada leher rahim dapat menyebabkan kanker serviks, dengan sekitar 95% kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV. Jika tidak diobati, sel-sel abnormal yang muncul akibat infeksi ini dapat berkembang menjadi kanker dalam waktu 15–20 tahun.
- Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang tidak diobati untuk HIV, memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan kanker akibat infeksi HPV. Pada kondisi ini, proses perubahan sel abnormal menjadi kanker dapat berlangsung lebih cepat.
- Onkogenisitas Tipe HPV
Beberapa jenis HPV memiliki potensi lebih tinggi untuk menyebabkan kanker, yang dikenal sebagai onkogenisitas. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tipe HPV yang terinfeksi, karena tipe-tipe tertentu, seperti HPV 16 dan 18, sangat terkait dengan perkembangan kanker serviks dan kanker lainnya.
- Adanya Infeksi Menular Seksual Lain
Koinfeksi dengan infeksi menular seksual (IMS) lainnya dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi HPV yang persisten. Ketika seseorang terinfeksi lebih dari satu jenis IMS, hal ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatasi infeksi HPV.
- Faktor Reproduksi
Faktor reproduksi juga menjadi salah satu penyebab HPV. Jumlah kelahiran dan usia saat kehamilan pertama dapat berpengaruh terhadap risiko terkena kanker serviks. Wanita yang memiliki banyak anak atau yang hamil pada usia yang lebih muda cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker serviks akibat infeksi HPV. Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan hormonal dan kondisi sistem kekebalan tubuh selama kehamilan.
- Penggunaan Kontrasepsi Hormonal
Penggunaan kontrasepsi hormonal dalam jangka panjang dapat menjadi faktor risiko untuk infeksi HPV. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pil KB atau metode kontrasepsi hormonal lainnya dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, sehingga mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV. Wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal selama lima tahun atau lebih memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan perubahan sel yang dapat menyebabkan kanker serviks.
- Merokok
Kebiasaan merokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan berkontribusi pada perkembangan kanker yang berhubungan dengan HPV. Merokok tidak hanya meningkatkan risiko infeksi HPV, tetapi juga mempercepat proses perubahan sel abnormal menjadi kanker, terutama kanker serviks. Zat-zat berbahaya dalam rokok dapat merusak sel-sel tubuh dan mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, termasuk infeksi HPV.
Dampak HPV dan Hubungannya dengan Kanker Serviks
Infeksi HPV serviks dapat menyebabkan perubahan sel yang berpotensi berkembang menjadi kanker, dan lebih dari 90% kasus kanker serviks pada wanita disebabkan oleh virus ini. Dikutip dari World Health Organization, prevalensi HPV serviks tertinggi ditemukan di Afrika Sub-Sahara dengan angka 24%, diikuti oleh Amerika Latin dan Karibia (16%), Eropa Timur (14%), serta Asia Tenggara (14%). Hal ini menunjukkan bahwa infeksi HPV menjadi masalah kesehatan yang signifikan di berbagai wilayah, dengan dampak yang berbeda tergantung pada kondisi sosial dan ekonomi.
Menurut laporan dari WHO, secara global pada tahun 2019 diperkirakan terdapat 620.000 kasus kanker baru pada wanita dan 70.000 kasus kanker baru pada pria yang disebabkan oleh HPV. Data WHO menyebutkan bahwa kanker serviks sendiri merupakan penyebab kanker keempat terbanyak pada wanita, dengan sekitar 660.000 kasus baru dan 350.000 kematian di seluruh dunia pada tahun 2022. Hal ini menegaskan pentingnya deteksi dan pengobatan yang tepat untuk mengurangi angka kematian akibat kanker serviks.
Sayangnya, tingkat kejadian dan kematian akibat kanker serviks paling tinggi terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Kesenjangan ini mencerminkan kurangnya akses terhadap vaksinasi HPV, layanan skrining, dan pengobatan yang efektif. Faktor-faktor sosial dan ekonomi, seperti pendidikan dan status kesehatan, juga mempengaruhi tingkat kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam melakukan pencegahan.
Cara Mencegah HPV
Virus satu ini memang menghantui, terutama bagi kaum wanita. Hampir semua kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV, yang dapat berkembang menjadi kanker dalam waktu 20 tahun atau lebih setelah terinfeksi. Namun, kamu bisa loh mencegah berkembangnya virus ini agar kamu bisa mendeteksi dan mencegah terjadinya kanker dalam tubuh kamu, terutama kanker serviks.
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah penyebaran HPV, yaitu:
- Vaksinasi HPV
Cara mencegah kanker serviks yang pertama adalah dengan melakukan vaksin HPV. Vaksin ini dianjurkan untuk diberikan kepada anak perempuan dan laki-laki usia 9 hingga 14 tahun sebelum mereka mulai aktif secara seksual. Vaksin tidak
mengandung virus hidup, sehingga aman dan tidak dapat menyebabkan kanker.
- Pemeriksaan Rutin
Dengan melakukan pemeriksaan rutin, kamu dapat mencegah HPV. Salah satu tes yang bisa kamu lakukan untuk mencegah HPV adalah dengan melakukan tes HPV DNA. Tes ini dianggap lebih efektif dibandingkan metode skrining lainnya untuk mencegah kanker serviks. WHO, dalam pedoman terbarunya tentang pencegahan kanker serviks, merekomendasikan tes HPV DNA sebagai pilihan utama untuk skrining kanker serviks diikuti dengan tes pap smear.
- Menggunakan Pengaman
Menggunakan pengaman saat berhubungan seksual dapat mengurangi resiko terinfeksi HPV. Namun, perlu diingat bahwa kondom tidak memberikan perlindungan total karena tidak menutupi semua area kulit genital.
- Hindari Merokok
Kebiasaan merokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan resiko terjadinya infeksi HPV yang persisten. Jika kamu seorang perokok, pertimbangkan untuk berhenti demi kesehatanmu.
- Pencegahan Koinfeksi IMS
Menjaga kesehatan seksual sangat penting untuk mencegah infeksi menular seksual (IMS) lainnya. Koinfeksi, atau terjadinya lebih dari satu infeksi sekaligus, dapat meningkatkan risiko infeksi HPV yang berlangsung lama.
Untuk mencegah perkembangan kanker serviks karena infeksi HPV, melakukan pemeriksaan HPV DNA secara rutin merupakan pilihan yang tepat.
Dengan rutin melakukan pemeriksaan HPV DNA secara dini, kanker serviks dapat dicegah dengan tingkat kesembuhan >90%.
Yuk lakukan skrining kanker serviks secara dini dengan NALEYA HPV. NALEYA HPV adalah tes laboratorium yang dapat mendeteksi Human papillomavirus (HPV) pada spesimen sel epitel serviks. Tes ini dapat mendeteksi 18 tipe virus HPV risiko tinggi, termasuk HPV 16 dan HPV 18.
NALEYA HPV adalah tes HPV DNA yang aman, mudah, dan dapat menjaga privasi wanita, karena sampel dapat diambil secara mandiri dengan mudah. Tingkat akurasi NALEYA HPV pun tidak usah diragukan lagi, yaitu >93%.
Untuk mendapatkan tes NALEYA HPV kamu dapat menghubungi customer service Naleya Genomics melalui link berikut. Kamu juga bisa dapat konsultasi dengan dokter gratis dan gratis biaya pengiriman juga loh!
Yuk ketahui status kesehatan serviks kamu secara dini dengan NALEYA HPV untuk kualitas hidup yang lebih baik!