Hamil Anggur

Hamil anggur adalah komplikasi kehamilan di mana jaringan plasenta tumbuh tidak normal dalam rahim. Meski jarang, kondisi ini bisa membahayakan ibu dan perlu segera ditangani. Kenali penyebab, gejala, dan cara pengobatannya!

Apa Itu Hamil Anggur?

Hamil anggur adalah kelainan kehamilan akibat pertumbuhan abnormal jaringan trofoblas di dalam rahim. Kondisi ini terjadi saat sel telur yang telah dibuahi mengalami kelainan genetik, sehingga tidak berkembang menjadi janin yang normal. Hamil anggur terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

Jika tidak ditangani, hamil anggur bisa menyebabkan komplikasi serius, termasuk penyakit trofoblastik gestasional yang bersifat ganas. Karena itu, kondisi ini perlu didiagnosis dan ditangani sejak dini agar tidak berkembang menjadi masalah yang lebih berbahaya.

Penyebab Hamil Anggur

Penyebab hamil anggur umumnya berkaitan dengan kelainan kromosom yang terjadi saat pembuahan, yang menyebabkan jaringan plasenta berkembang secara abnormal tanpa janin yang sehat. Kondisi ini bisa terjadi akibat berbagai faktor risiko, termasuk usia ibu, riwayat kehamilan sebelumnya, serta faktor nutrisi dan genetik. Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko hamil anggur yang bisa kamu waspadai!

  1. Usia Wanita Hamil (Di Bawah 20 Tahun atau di Atas 35 Tahun)

Risiko hamil anggur lebih tinggi pada wanita yang hamil di usia terlalu muda atau terlalu tua. Sebuah studi menemukan bahwa wanita di bawah 20 tahun memiliki sistem reproduksi yang belum sepenuhnya matang, sementara di atas 35 tahun, kualitas sel telur cenderung menurun, meningkatkan risiko kelainan kromosom saat pembuahan.

  1. Riwayat Hamil Anggur Sebelumnya

Jika kamu pernah mengalami hamil anggur sebelumnya, kemungkinan untuk mengalami kondisi yang sama di kehamilan berikutnya bisa meningkat hingga 10 kali lipat dibandingkan wanita tanpa riwayat tersebut. Faktor ini berkaitan dengan kelainan kromosom yang berulang atau gangguan pada perkembangan trofoblas (jaringan yang membentuk plasenta).

  1. Defisiensi Nutrisi, Terutama Kekurangan Vitamin A dan Asam Folat

Asupan nutrisi yang kurang, terutama defisiensi vitamin A dan asam folat, dapat meningkatkan risiko hamil anggur. Menurut penelitian mengatakan bahwa kekurangan vitamin A dapat mengganggu perkembangan embrio dan plasenta, sementara defisiensi asam folat bisa meningkatkan risiko kelainan kromosom selama proses pembelahan sel.

  1. Kelainan Kromosom Pada Sperma Atau Sel Telur

Penyebab hamil anggur yang paling umum adalah adanya kelainan genetik pada sperma atau sel telur. Pada hamil anggur lengkap (complete hydatidiform mole), sel telur yang tidak memiliki materi genetik dibuahi oleh sperma, sehingga seluruh kromosom berasal dari ayah. Sementara pada hamil anggur parsial (partial hydatidiform mole), sel telur normal dibuahi oleh dua sperma sekaligus, menyebabkan jumlah kromosom berlebih dan pertumbuhan janin yang tidak normal.

  1. Kehamilan Dengan Pasangan yang Memiliki Kelainan Genetik Tertentu

Mutasi atau kelainan genetik pada sperma juga dapat menjadi penyebab hamil anggur. Beberapa studi menunjukkan bahwa pria dengan kelainan kromosom atau gangguan epigenetik tertentu lebih berisiko menyebabkan kelainan perkembangan trofoblas saat pembuahan, yang bisa berujung pada hamil anggur.

Gejala Hamil Anggur

Gejala hamil anggur sering kali mirip dengan tanda-tanda kehamilan normal, sehingga banyak wanita tidak langsung menyadari adanya kelainan ini. Namun, ada beberapa ciri khas yang bisa menjadi tanda peringatan bahwa kehamilan tidak berkembang secara normal. Berikut beberapa gejala hamil anggur yang perlu diwaspadai:

  1. Pendarahan Dari Vagina Pada Trimester Pertama

Salah satu gejala hamil anggur yang paling umum adalah perdarahan dari vagina, biasanya terjadi pada trimester pertama. Perdarahan ini bisa berupa bercak ringan hingga pendarahan berat dengan jaringan mirip anggur. Pendarahan akibat hamil anggur seringkali disertai dengan keluarnya jaringan berbentuk gelembung kecil yang merupakan bagian dari plasenta yang tidak berkembang dengan normal.

  1. Mual dan Muntah Berlebihan (Hiperemesis Gravidarum)

Wanita dengan hamil anggur sering mengalami mual dan muntah yang jauh lebih parah dibandingkan kehamilan normal. Kondisi ini terjadi karena kadar hormon hCG (human chorionic gonadotropin) dalam tubuh meningkat secara drastis akibat pertumbuhan jaringan plasenta yang abnormal. 

  1. Rahim Membesar Lebih Cepat Dari Usia Kehamilan Seharusnya

Pada kehamilan normal, ukuran rahim bertambah seiring usia kehamilan. Namun, pada hamil anggur, pertumbuhan rahim sering kali lebih cepat dari yang seharusnya karena perkembangan jaringan abnormal di dalamnya. Studi mengungkapkan bahwa ukuran rahim yang tidak sesuai dengan usia kehamilan bisa menjadi tanda awal dari kehamilan mola (molar pregnancy).

  1. Tidak Ada Gerakan Janin Atau Detak Jantung Yang Terdeteksi

Salah satu tanda utama hamil anggur adalah tidak adanya janin yang berkembang di dalam rahim. Pada pemeriksaan USG, dokter biasanya tidak menemukan detak jantung janin atau struktur janin yang jelas. Hal ini terjadi karena kehamilan hanya berisi jaringan plasenta abnormal tanpa embrio yang tumbuh dengan baik.

  1. Kista Di Ovarium Dan Kadar Hormon Hcg Yang Sangat Tinggi

Wanita dengan hamil anggur sering mengalami kista di ovarium akibat stimulasi hormon hCG yang berlebihan. Selain itu, kadar hormon hCG yang sangat tinggi dalam darah bisa menyebabkan tanda-tanda kehamilan yang tidak biasa, seperti pembengkakan payudara yang berlebihan atau hipertiroidisme ringan.

Pengobatan Hamil Anggur

Pengobatan hamil anggur bertujuan untuk mengangkat jaringan abnormal dari dalam rahim guna mencegah komplikasi yang lebih serius. Penanganan ini harus dilakukan segera setelah diagnosis ditegakkan agar risiko penyebaran jaringan tidak normal dapat diminimalkan. Berikut beberapa metode pengobatan hamil anggur yang umum dilakukan:

  1. Dilatasi Dan Kuretase (D&C)

Pengobatan hamil anggur yang paling sering dilakukan adalah dilatasi dan kuretase (Dilation and Curettage/D&C). Prosedur ini bertujuan untuk membersihkan jaringan plasenta abnormal dari dalam rahim menggunakan alat khusus. Mengutip dari Cancer Research UK, D&C memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mengatasi hamil anggur tanpa perlu tindakan tambahan jika dilakukan dengan benar.

  1. Histerektomi (Pengangkatan Rahim)

Dalam beberapa kasus, terutama jika pasien memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi atau tidak berencana untuk hamil lagi, dokter mungkin menyarankan histerektomi (pengangkatan rahim).

  1. Pemantauan kadar hormon hCG

Setelah prosedur pengangkatan jaringan, pemantauan kadar hormon hCG dalam darah perlu dilakukan secara rutin untuk memastikan bahwa tidak ada jaringan abnormal yang tersisa. Jika kadar hCG tetap tinggi atau mengalami peningkatan kembali, bisa jadi masih ada jaringan trofoblastik yang berkembang. 

  1. Kemoterapi jika diperlukan

Jika ditemukan tanda-tanda keganasan atau penyakit trofoblastik gestasional yang berkembang, kemoterapi mungkin diperlukan untuk menghancurkan sel-sel abnormal. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *