Penyebab Sakit Kepala Saat Hamil dan Cara Mengatasinya Menurut Ahli

Apakah kamu sedang hamil dan sering merasakan sakit kepala? Tenang, ini bukan hanya dirasakan oleh kamu saja, tetapi umum dialami oleh ibu hamil. Yuk ketahui penyebab sakit kepala saat hamil dan cara mengatasinya agar kamu bisa lebih tenang.

Penyebab Sakit Kepala Saat Hamil

Penyebab pasti sakit kepala pada sebagian ibu hamil masih belum jelas. Namun, banyak ahli meyakini bahwa peningkatan produksi dan sirkulasi darah selama awal kehamilan mungkin menjadi faktor penyebabnya.

Sakit kepala saat hamil mungkin akan terasa lebih parah pada minggu-minggu awal kehamilan. Meskipun sakit kepala umum terjadi pada trimester pertama dan dapat mengganggu, namun jangan khawatir, sakit kepala tidak menimbulkan risiko bagi janin. Pada sebagian besar kasus, sakit kepala berangsur-angsur membaik atau menghilang pada enam bulan terakhir kehamilan seiring dengan stabilnya kadar hormon.

Pemicu sakit kepala saat hamil lainnya seperti penghentian asupan kafein secara tiba-tiba, kurang tidur, stres, depresi, rasa lapar, dehidrasi, masalah sinus, kelelahan, dan alergi. Selain itu, sakit kepala yang disertai sakit tenggorokan selama kehamilan dapat disebabkan oleh flu atau infeksi tenggorokan lainnya. Wanita yang sering mengalami sakit kepala sebelum kehamilan lebih mungkin mengalaminya dan mungkin merasakannya lebih parah.

Dikutip dari ACOG, terkadang sakit kepala yang dialami oleh wanita sebelum hamil akan berlanjut saat mereka hamil. Sakit kepala ini disebut sakit kepala primer. Sedangkan, bagi sebagian wanita, sakit kepala muncul selama kehamilan dan ini disebut sakit kepala sekunder. 

Sakit kepala ini disebabkan oleh beberapa hal:

Menurut Department of Health and Aged Care of Australian Government, selain perubahan hormon, penyebab sakit kepala saat hamil didasarkan pada faktor lainnya, seperti:

Sakit kepala yang parah dan serius dapat disebabkan oleh penyakit pembuluh darah, yang dapat menyebabkan aneurisma otak atau stroke.

Sakit Kepala Saat Hamil Sebagai Tanda Preeklamsia

Dilansir dari Mayo Clinic, preeklamsia merupakan komplikasi yang bisa terjadi saat kehamilan. Pada preeklamsia, ibu hamil akan mengalami tekanan darah tinggi, kadar protein tinggi dalam urin yang mengindikasikan kerusakan ginjal (proteinuria), atau tanda-tanda kerusakan organ lainnya. Preeklamsia biasanya dimulai setelah 20 minggu kehamilan pada wanita yang tekanan darahnya sebelumnya berada dalam kisaran standar.

Sangat penting untuk memberi tahu dokter atau bidan jika:

Gejala di atas dapat menjadi tanda ibu hamil mengalami preeklamsia. Pastikan kamu melakukan kontrol prenatal ke dokter agar dapat memantau tekanan darah kamu secara rutin. Segera hubungi penyedia layanan kesehatan atau pergilah ke ruang gawat darurat jika mengalami sakit kepala parah, penglihatan kabur atau gangguan penglihatan lainnya, sakit perut parah, atau sesak napas parah.

Karena sakit kepala, mual, dan nyeri merupakan gejala umum kehamilan, sulit untuk mengetahui kapan gejala baru merupakan bagian dari kehamilan dan kapan gejala tersebut dapat mengindikasikan masalah serius, terutama jika ini adalah kehamilan pertama.

Cara Mengatasi Sakit Kepala Saat Hamil

Terdapat beberapa cara mengatasi sakit kepala saat hamil yang sederhana, mudah, dan dapat dilakukan di rumah dengan mudah

Perawatan diri di rumah

Jika mengalami sakit kepala saat hamil, kamu dapat mencoba beberapa cara di bawah ini:

  1. Minum banyak air untuk menghindari dehidrasi
  2. Tidur siang atau beristirahat dengan mata tertutup
  3. Bersantai, bisa dengan mengikuti kelas yoga kehamilan
  4. Menempelkan kompres dingin atau panas di dahi atau belakang leher
  5. Jalan cepat di luar ruangan untuk mendapatkan udara segar dan oksigen yang cukup untuk memperlancar peredaran darah

Perawatan Medis Dengan Obat-Obatan

Jika kamu perlu minum obat untuk menghilangkan sakit kepala saat hamil, kamu dapat mengonsumsi obat parasetamol, karena obat tersebut aman dikonsumsi selama kehamilan. Kamu harus mencoba dan meminumnya dalam waktu sesingkat mungkin.

Jika parasetamol kurang ampuh, kamu perlu menghubungi dokter untuk pengobatan. Dokter mungkin meresepkan kodein untuk penggunaan jangka pendek. Sebaiknya hindari untuk minum obat antiradang seperti ibuprofen dan aspirin selama kehamilan. Selalu konsultasikan dengan dokter, apoteker, atau bidan sebelum minum obat selama kehamilan.