Wanita Hamil Apakah Bisa Terkena Infeksi HPV

Human papillomavirus (HPV) adalah salah satu infeksi menular seksual yang paling umum di dunia. Infeksi ini dapat menyerang siapa saja, termasuk wanita hamil. Banyak yang bertanya-tanya, apakah wanita hamil bisa terkena infeksi HPV? Apakah ada cara untuk mencegahnya selama kehamilan? Yuk, cari tahu selengkapnya!

Mencegah Penyebaran HPV selama Kehamilan

HPV adalah virus yang paling sering ditularkan melalui hubungan seksual. Sebagian besar orang yang terinfeksi HPV tidak menunjukkan gejala, sehingga mereka bisa menularkan virus tanpa sadar. Pada wanita hamil, sistem kekebalan tubuh yang sedikit menurun dapat mempengaruhi cara tubuh menangani infeksi, termasuk infeksi HPV. Walaupun sebagian besar infeksi HPV tidak menyebabkan masalah serius, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan selama kehamilan, terutama jika infeksi HPV menyebabkan perubahan sel-sel serviks yang berpotensi berkembang menjadi kanker serviks.

Namun, kamu tidak perlu terlalu khawatir. Salah satu cara terbaik untuk mencegah penyebaran HPV selama kehamilan adalah dengan menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi. 

Beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mencegah penyebaran HPV meliputi:

1. Mendapatkan Vaksin HPV

Salah satu cara mencegah HPV yang paling efektif adalah dengan mendapatkan vaksin HPV. Vaksin ini bisa melindungi kamu dari jenis HPV berisiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker serviks dan penyakit lainnya. Semakin dini vaksinasi dilakukan, semakin optimal perlindungannya.

2. Menggunakan Kontrasepsi Luar

Menggunakan alat kontrasepsi luar, seperti kondom saat berhubungan seksual bisa menjadi cara mencegah HPV yang cukup efektif. Meskipun tidak memberikan perlindungan 100%, kondom dapat membantu mengurangi risiko penularan virus, terutama jika digunakan dengan benar setiap kali berhubungan.

3. Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi

Menjaga kesehatan organ reproduksi juga merupakan cara mencegah HPV yang penting. Rutin melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan bisa membantu mendeteksi infeksi atau perubahan sel di serviks lebih awal, sehingga bisa segera ditangani sebelum berkembang menjadi masalah serius.

4. Menghindari Hubungan Seksual dengan Pasangan yang Terinfeksi HPV

Salah satu cara mencegah HPV adalah dengan menghindari kontak seksual dengan pasangan yang terinfeksi. Jika kamu atau pasangan memiliki infeksi HPV, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mencari solusi yang aman, terutama jika kamu sedang merencanakan kehamilan atau sedang hamil.

5. Menjaga Sistem Imun Tetap Kuat

Menjaga daya tahan tubuh tetap optimal juga menjadi cara mencegah HPV yang sering terlupakan. Pola makan sehat, olahraga teratur, tidur cukup, dan menghindari stres berlebihan bisa membantu tubuh melawan infeksi dengan lebih baik, termasuk infeksi HPV.

Vaksinasi HPV Sebelum Kehamilan

Vaksinasi HPV Sebelum Kehamilan

Vaksinasi HPV adalah cara efektif untuk melindungi diri dari infeksi HPV, terutama jenis-jenis yang dapat menyebabkan kanker serviks. Vaksin HPV disarankan untuk diberikan pada wanita muda sebelum mereka aktif secara seksual. Vaksin ini dapat melindungi terhadap beberapa tipe virus HPV yang berisiko tinggi, termasuk HPV tipe 16 dan 18 yang sering dikaitkan dengan kanker serviks.

Namun, penting untuk dicatat bahwa vaksinasi HPV sebaiknya dilakukan sebelum kamu hamil. Ini karena vaksinasi HPV tidak dianjurkan selama kehamilan, meskipun belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa vaksin HPV membahayakan janin. Jika kamu sudah terlanjur hamil dan belum menerima vaksin HPV, diskusikan dengan dokter tentang langkah yang tepat.

Kapan Waktu Terbaik untuk Vaksinasi HPV?

Menurut pedoman dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), vaksin HPV sebaiknya diberikan pada wanita berusia 11-12 tahun, tetapi bisa diberikan hingga usia 26 tahun. Adapun waktu yang terbaik untuk melakukan vaksin HPV adalah sebagai berikut

Bagi wanita yang belum menerima vaksin ini sebelum kehamilan, sangat disarankan untuk melakukannya setelah melahirkan.

Apakah Bisa Tes HPV DNA Saat Hamil?

Mengutip dari Healthline, tes HPV DNA untuk ibu hamil umumnya tidak dilakukan secara rutin, tetapi bisa dianjurkan dalam kondisi tertentu. Tes ini bertujuan mendeteksi infeksi HPV berisiko tinggi yang dapat menyebabkan perubahan sel serviks.

Jika kamu sedang hamil dan memiliki riwayat infeksi HPV atau hasil Pap smear menunjukkan perubahan sel serviks, dokter mungkin akan menyarankan tes HPV untuk mendeteksi apakah ada jenis virus berisiko tinggi. Namun, tes ini tidak selalu dilakukan secara rutin selama kehamilan dan hanya dianjurkan jika benar-benar diperlukan.

Biasanya, tes HPV dilakukan bersamaan dengan Pap smear, di mana dokter mengambil sampel sel dari leher rahim untuk diperiksa di laboratorium. Jika kamu berusia di atas 30 tahun, dokter juga bisa merekomendasikan tes DNA HPV untuk mendeteksi jenis virus yang berpotensi menyebabkan kanker serviks.

Jika kamu sedang hamil dan tetap ingin melakukan tes HPV DNA untuk mengetahui status kesehatan reproduksi secara dini, kamu bisa melakukan tes HPV DNA dengan NALEYA HPV menggunakan sampel urine.

Saat ini NALEYA HPV telah hadir dengan lebih mudah, aman, nyaman, dan fleksibel untuk semua wanita, termasuk ibu hamil dengan tes HPV DNA menggunakan sampel urine. Tak perlu khawatir, tes HPV DNA urine juga sudah tervalidasi dan memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi.

Jadi, ga perlu khawatir lagi. Yuk ketahui status kesehatan reproduksi mu sekarang dengan NALEYA HPV!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *