
Ada cara yang paling mudah untuk mencegah kanker usus besar, yaitu dengan berolahraga secara teratur. Lalu, apa pengaruhnya dan apa saja tips mencegah kanker usus besar yang perlu kamu ketahui? Yuk, kita bahas!
Pengaruh Olahraga untuk Mencegah Kanker Usus Besar
Jangan sepelekan olahraga! Salah satu pola hidup sehat agar terhindar dari kanker usus besar adalah dengan olahraga. Ternyata, olahraga punya banyak manfaat untuk kesehatan tubuh kamu, salah satunya adalah dapat membantu mencegah kanker usus besar. Aktivitas fisik yang teratur bisa memperbaiki sistem pencernaan, memperlancar pergerakan usus, dan mengurangi risiko terjadinya peradangan di usus.
Menurut penelitian, orang yang aktif berolahraga punya risiko lebih rendah terkena kanker usus besar dibandingkan yang jarang bergerak. Olahraga membantu menurunkan kadar insulin dan hormon pertumbuhan yang bisa memicu perkembangan sel kanker. Selain itu, aktivitas fisik juga mendukung berat badan ideal, yang penting karena obesitas sering dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar.
Beberapa jenis olahraga yang efektif melindungi usus besar antara lain jalan kaki, jogging, bersepeda, berenang, atau senam aerobik. Aktivitas ini bisa meningkatkan metabolisme dan menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Tips Mencegah Kanker Usus Besar
Kanker usus besar merupakan salah satu jenis kanker yang umum terjadi, tetapi bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Usus besar berperan penting dalam sistem pencernaan, sehingga menjaga kesehatannya sangatlah penting.
Berikut ini adalah 10 tips sederhana yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan risiko kanker usus besar:
- Konsumsi Makanan Tinggi Serat
Tips mencegah kanker usus besar yang pertama adalah dengan memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat, seperti sayuran hijau, buah-buahan segar, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh.
Mengutip dari American Cancer Society, serat tidak hanya membantu melancarkan pencernaan, tetapi juga mempercepat proses pengeluaran limbah dari tubuh. Hal ini dapat mengurangi waktu kontak antara zat berbahaya dengan dinding usus, sehingga menurunkan risiko iritasi, peradangan, dan pembentukan sel kanker. Selain itu, serat juga berperan dalam menjaga keseimbangan bakteri baik di usus yang mendukung kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan
- Membatasi Konsumsi Daging Merah
Membatasi konsumsi daging merah dan daging olahan, seperti sosis dan ham, adalah salah satu langkah efektif untuk mencegah kanker usus besar. Penelitian menunjukkan bahwa daging merah mengandung senyawa heterosiklik aromatik (HCA) dan amin heterosiklik (HAA) yang dapat terbentuk saat dimasak pada suhu tinggi, yang berpotensi memicu pertumbuhan sel kanker di usus. Sebagai gantinya, pilihlah sumber protein yang lebih sehat, seperti ikan, ayam tanpa kulit, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
- Minum Air yang Cukup
Tips mencegah kanker usus besar yang ketiga adalah dengan memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan minum air yang cukup setiap hari. Air berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan dengan membantu melunakkan tinja dan mencegah sembelit. Kondisi sembelit yang berkepanjangan dapat meningkatkan tekanan pada usus dan menyebabkan iritasi atau peradangan yang berpotensi memicu risiko kanker usus besar. Selain itu, menurut sebuah studi, hidrasi yang baik juga mendukung fungsi optimal sel-sel usus dalam proses detoksifikasi dan pembuangan limbah dari tubuh
- Hindari Alkohol dan Rokok
Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan kebiasaan merokok telah terbukti meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar. Alkohol dapat merusak lapisan dinding usus dan memicu peradangan kronis, sedangkan merokok mengandung zat karsinogenik yang dapat memicu mutasi sel di usus besar.
- Rutin Berolahraga
Melakukan olahraga secara teratur adalah salah satu cara efektif untuk mencegah kanker usus besar. Aktivitas fisik membantu menjaga berat badan tetap ideal, yang penting karena obesitas diketahui meningkatkan risiko kanker ini. Selain itu, olahraga juga memperlancar pergerakan usus, mempercepat proses pencernaan, dan mengurangi risiko sembelit yang bisa memicu peradangan di usus besar.
- Jaga Berat Badan Ideal
Menjaga berat badan ideal sangat penting untuk menurunkan risiko kanker usus besar. Obesitas, terutama lemak berlebih di area perut, telah dikaitkan dengan peningkatan peradangan dan ketidakseimbangan hormon yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Mengontrol berat badan melalui pola makan sehat yang kaya serat, rendah lemak jenuh, serta membatasi makanan olahan dan gula tambahan, dapat membantu mengurangi risiko ini.
- Konsumsi Probiotik
Mengutip dari National Institutes of Health, probiotik, yang terdapat dalam makanan seperti yogurt, kefir, kimchi, miso, dan tempe, mengandung bakteri baik yang berperan penting dalam menjaga kesehatan usus. Bakteri baik ini membantu menyeimbangkan mikrobiota usus, memperkuat sistem kekebalan tubuh, serta melindungi lapisan usus dari peradangan dan zat berbahaya yang berpotensi memicu kanker. Selain itu, probiotik juga dapat meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek yang memiliki efek anti-inflamasi dan mendukung kesehatan sel-sel usus besar
- Kurangi Konsumsi Gula dan Makanan Olahan
Mengurangi asupan gula dan makanan olahan sangat penting untuk menurunkan risiko kanker usus besar. Makanan tinggi gula dan olahan cenderung rendah serat dan nutrisi, tetapi kaya akan kalori dan lemak jenuh yang dapat memicu peradangan kronis serta resistensi insulin. Kondisi ini berhubungan erat dengan obesitas, yang merupakan faktor risiko utama kanker usus besar. Selain itu, bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, dan nitrat dalam makanan olahan juga dapat menghasilkan senyawa karsinogenik yang merusak sel-sel usus.
- Konsumsi Makanan Kaya Antioksidan
Antioksidan yang terkandung dalam buah dan sayuran, seperti vitamin C, E, dan beta-karoten, berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat merusak DNA dan mempercepat proses penuaan sel, yang berpotensi memicu perkembangan kanker, termasuk kanker usus besar.
- Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin
Pemeriksaan kesehatan secara rutin sangat penting untuk deteksi dini kanker usus besar, terutama jika kamu memiliki faktor risiko tinggi, seperti riwayat keluarga, pola makan tidak sehat, atau obesitas. Salah satu jenis tes pemeriksaan kanker usus besar rutin yang dapat dilakukan adalah kolonoskopi yang dapat membantu mendeteksi perubahan kecil di usus, seperti polip, yang dapat berkembang menjadi kanker jika tidak diobati. Tetapi kolonoskopi memerlukan biaya yang cukup besar dan memiliki efek samping yang cukup membuat pasien tidak nyaman. Oleh karena itu untuk melakukan skrining risiko kanker usus besar biasanya dokter menyarankan untuk melakukan tes FIT atau tes DNA feses. Yuk ketahui lebih lanjut perbedaan tes fit dan dna feses untuk deteksi kanker usus besar: mana yang lebih akurat?
Jika kamu bingung melakukan tes skrining risiko kanker usus besar di mana, Naleya Genomics memberikan solusinya dengan layanan COLOTECT. Tes ini adalah tes skrining yang aman, nyaman, akurat, dan mudah hanya menggunakan sampel feses yang bisa kamu ambil sendiri di tempat yang nyaman.
Dengan COLOTECT kamu bisa mendeteksi perubahan (metilasi) DNA dari gen yang berkaitan dengan kanker usus besar dan rektum. Yuk ketahui status kesehatan pencernaan kamu dengan COLOTECT, sekarang!