
Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum dialami oleh perempuan. Penyakit ini berkembang secara bertahap dan dapat terdeteksi lebih awal melalui skrining rutin. Memahami gejala kanker serviks berdasarkan stadiumnya sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Apa Itu Kanker Serviks?
Kanker serviks adalah kanker yang muncul di leher rahim (serviks), yaitu bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi jangka panjang yang disebabkan oleh virus Human papillomavirus (HPV). Virus ini ditularkan melalui kontak seksual.
Secara global, kanker serviks adalah kanker keempat yang paling sering terjadi pada wanita, dengan sekitar 660.000 kasus baru di tahun 2022. Pada tahun yang sama, sekitar 94% dari total 350.000 kematian akibat kanker serviks terjadi di negara-negara dengan penghasilan rendah dan menengah. Di Indonesia, kanker serviks telah menyerang pada sekiar 36,633 wanita Indonesia.
Menurut National Cancer Institute, ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu perkembangan kanker serviks antara lain jenis HPV yang berbahaya, kondisi daya tahan tubuh, infeksi menular seksual lainnya, jumlah kehamilan, usia saat pertama kali melahirkan, pemakaian kontrasepsi hormonal, dan kebiasaan merokok. Kenali lebih lanjut Faktor Risiko Kanker Serviks yang Harus Diketahui.
Gejala Kanker Serviks Stadium 1
Kanker serviks stadium 1 adalah tahap awal di mana sel kanker hanya menyerang jaringan serviks dan belum menyebar ke organ lain. Pada fase ini, gejala sering tidak terasa signifikan, sehingga banyak wanita tidak menyadarinya. Namun, tetap penting untuk mengenali tanda-tanda awal yang bisa menjadi sinyal adanya masalah pada leher rahim. Beberapa gejala yang patut kamu waspadai antara lain:
- Perdarahan Tidak Normal
Berdasarkan artikel Mayo Clinic, dikatakan gejala kanker serviks stadium 1 berupa adanya pendarahan yang tidak normal. Gejala ini dapat berupa perdarahan setelah berhubungan seksual, di antara periode menstruasi, atau setelah menopause. Pendarahan yang lebih berat dari biasanya saat menstruasi juga dapat menjadi tanda peringatan dini.
- Keputihan yang Tidak Biasa
Keputihan mungkin menjadi hal biasa bagi wanita, tetapi kamu harus waspada ketika kamu mengalami keputihan yang tidak biasa dan banyak, karena hal ini bisa menjadi gejala kanker serviks stadium 1 yang perlu diwaspadai. Keputihan ini biasanya memiliki ciri seperti berbau menyengat, berwarna kecokelatan, atau bercampur darah. Gejala ini muncul akibat adanya perubahan sel di leher rahim.
- Nyeri Panggul Ringan yang Bisa Datang dan Pergi.
Kamu sering merasa nyeri panggul? Berarti kamu harus segera melakukan tes HPV untuk mendeteksi apakah ada sel kanker serviks di dalam tubuh kamu. Karena nyeri panggul ringan yang datang dan pergi juga bisa menjadi gejala kanker serviks stadium 1. Nyeri ini biasanya terasa tidak terlalu kuat, namun bisa muncul secara berkala, terutama setelah hubungan seksual atau pemeriksaan panggul. Rasa sakit ini terjadi karena adanya perubahan atau peradangan pada jaringan di sekitar leher rahim.
Gejala Kanker Serviks Stadium 2
Waspadai jika kanker serviks sudah memasuki stadium 2. Pada kanker serviks stadium 2, kanker sudah mulai menyebar ke jaringan di sekitar serviks, tetapi belum mencapai dinding panggul atau bagian bawah vagina. Supaya kamu bisa lebih waspada, berikut gejala kanker serviks stadium 2 yang dikutip berdasarkan artikel verywellhealth
- Perdarahan yang Lebih Sering dan Banyak
Gejala kanker serviks stadium 2 adalah adanya pendarahan yang terjadi lebih sering dan juga banyak. Pada tahap ini, kanker serviks mulai menyebar ke jaringan sekitar leher rahim, namun belum mencapai dinding panggul atau vagina bagian bawah.
- Nyeri Panggul yang Lebih Intens
Sama seperti halnya kanker serviks stadium 1, pada kanker serviks stadium 2 kamu juga akan merasakan nyeri panggul namun dengan durasi waktu yang lebih intens atau sering, dan bahkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Nyeri ini biasanya terjadi akibat kanker yang telah menyebar ke jaringan sekitar leher rahim, seperti vagina atau dinding panggul.
- Nyeri Saat Berhubungan Seksual (Dispareunia):
Nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia) bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi medis, termasuk kanker serviks stadium 2. Pada tahap kanker serviks stadium 2, tumor yang berkembang di leher rahim dapat menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seksual, karena adanya tekanan atau peradangan pada jaringan sekitarnya.
- Keputihan Yang Banyak Dan Berbau Tidak Sedap
Kamu wajib mewaspadai apabila kamu mengalami keputihan yang sangat banyak dan berbau tidak sedap, karena bisa saja keputihan itu menjadi gejala adanya kanker serviks stadium 2 pada diri kamu. Pada stadium 2 kanker serviks, sel kanker yang tumbuh di leher rahim dapat menyebabkan perubahan pada cairan vagina, menghasilkan keputihan yang lebih banyak, kental, dan berbau tidak sedap. Keputihan ini sering kali disertai dengan gejala lain, seperti perdarahan atau nyeri panggul.
Gejala Kanker Serviks Stadium 3
Kanker serviks stadium 3 artinya kanker telah menyebar ke dinding panggul atau bagian bawah vagina dan bisa memengaruhi fungsi organ di sekitarnya. Adapun gejala-gejala yang muncul pada kanker serviks stadium 3 adalah:
- Nyeri Panggul Terus-Menerus
Waspadai jika kamu merasakan nyeri panggul yang terus menerus karena bisa jadi itu merupakan gejala kanker serviks stadium 3. Rasa sakit pada panggul bisa semakin intens dan menjalar ke punggung atau kaki, yang menunjukkan bahwa kanker telah menyebar ke jaringan sekitarnya.
- Kesulitan Buang Air Kecil atau Besar
Tekanan dari tumor yang berkembang dapat mengganggu fungsi saluran kemih atau pencernaan, menyebabkan kesulitan saat buang air kecil atau besar. Pada kanker serviks, misalnya, tumor yang tumbuh dapat menekan kandung kemih atau usus, yang mengarah pada rasa tidak nyaman, sering merasa ingin buang air kecil, atau bahkan kesulitan buang air besar. Gejala ini bisa disertai dengan rasa sakit atau sensasi penuh pada perut atau panggul.
- Pembengkakan pada Kaki
Jika kamu mengalami pembengkakan pada kaki, itu bisa menjadi salah satu gejala kanker serviks stadium 3. Mengutip dari artikel Cancer Research UK, pembengkakan kaki bisa terjadi akibat penyumbatan kelenjar getah bening, yang menghambat aliran cairan tubuh. Ketika kanker serviks telah menyebar ke kelenjar getah bening, terutama di sekitar panggul atau kaki, hal ini dapat menyebabkan cairan menumpuk di bagian tubuh tertentu, seperti kaki. Pembengkakan ini biasanya disertai dengan rasa berat atau tidak nyaman pada kaki, dan bisa semakin parah seiring berjalannya waktu
- Perdarahan Vagina yang Berat dan Tidak Terkendali
Dalam artikel Unity Point Health, dikatakan bahwa perdarahan bisa menjadi sangat berat dan sulit dikendalikan. Pendarahan vagina yang tidak terkendali adalah salah satu gejala umum yang muncul pada kanker serviks stadium 3. Pada kanker serviks stadium 3, perdarahan yang tidak teratur, seperti pendarahan antara siklus menstruasi atau setelah berhubungan seksual, bisa menjadi salah satu gejala yang muncul. Perdarahan ini dapat berlangsung lebih lama dan lebih banyak dibandingkan perdarahan menstruasi biasa.
- Kelelahan Ekstrem dan Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab yang Jelas
Dalam artikel MD Anderson dikatakan bahwa kelelahan ekstrem dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas adalah gejala yang sering muncul pada berbagai kondisi medis, termasuk kanker, penyakit infeksi, atau gangguan metabolik. Pada kanker, gejala ini terjadi karena tubuh mengalokasikan energi untuk melawan sel kanker, yang mengarah pada penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dan rasa lelah yang berlebihan. Proses ini juga dikenal dengan istilah “cachexia”, yang merupakan sindrom penurunan berat badan dan penurunan massa otot yang sering terjadi pada pasien kanker
Cara Mencegah Kanker Serviks
Pencegahan kanker serviks sangat penting untuk dilakukan sejak dini, karena deteksi dan penanganan yang lebih cepat akan meningkatkan peluang kesembuhan. Beberapa langkah berikut bisa kamu terapkan untuk mencegah kanker serviks:
- Skrining Dini Kanker Serviks
Skrining dini, seperti tes Pap smear dan tes HPV, dapat membantu mendeteksi perubahan sel serviks sebelum berkembang menjadi kanker. Tes Pap smear berfungsi untuk menemukan sel-sel abnormal di serviks, sedangkan tes HPV mendeteksi adanya infeksi virus HPV yang bisa menyebabkan kanker serviks. Skrining ini disarankan untuk dilakukan secara rutin setiap 3-5 tahun, tergantung pada usia dan riwayat kesehatanmu.
Baca juga: Memahami Perbedaan Tes Pap Smear dan Tes HPV DNA untuk Deteksi Kanker Serviks
Naleya Genomics menghadirkan NALEYA HPV untuk skrining dini kanker serviks dengan tes HPV DNA mandiri yang aman, mudah, nyaman, dan tentunya menjaga privasi kamu sebagai seorang wanita. Jadi untuk kamu yang masih bingung melakukan tes HPV DNA di mana, yuk lakukan tes NALEYA HPV sekarang!
- Vaksinasi HPV
Vaksin HPV adalah cara yang sangat efektif untuk mencegah infeksi oleh jenis-jenis HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks. Vaksin ini direkomendasikan untuk anak perempuan dan laki-laki mulai usia 9 tahun hingga 26 tahun. Meskipun begitu, vaksinasi juga bisa bermanfaat untuk usia lebih tua, setelah berkonsultasi dengan dokter.
- Menghindari Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko kanker serviks dapat dikendalikan, seperti:
- Menggunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mengurangi risiko infeksi HPV.
- Menghindari merokok, karena merokok dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kerentanannya terhadap infeksi.
- Membatasi jumlah pasangan seksual untuk mengurangi risiko terpapar HPV.
- Pola Hidup Sehat
Menjaga pola makan yang sehat, rutin berolahraga, dan mengelola stres dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, yang berperan penting dalam melindungi tubuh dari infeksi dan kanker.