Kanker Kolorektal

Kamu pernah mendengar tentang kanker usus besar dan rektum? Mari kita kenali lebih dekat penyakit serius ini.

Apa itu Kanker Usus Besar dan Rektum?

Kanker usus besar dan rektum atau yang sering disebut sebagai kanker kolorektal, merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum dan dapat berbahaya jika tidak terdeteksi sejak dini.

Dikutip dari World Health Organization, kanker usus besar biasanya bermula dari gumpalan kecil sel yang disebut polip yang terbentuk di dalam usus besar. Sebagian besar polip tidak bersifat kanker, tetapi ada beberapa yang berpotensi berkembang menjadi kanker seiring waktu. 

Meskipun umumnya bersifat jinak, beberapa di antaranya dapat mengalami mutasi pada DNA-nya, yang mengakibatkan pertumbuhan sel abnormal dan berpotensi menjadi kanker. Risiko berkembangnya kanker dari polip ini tergantung pada jenisnya, yang terbagi menjadi:

Polip adenoma merupakan tumor jinak yang berasal dari jaringan epitel di usus besar. Meskipun polip ini tidak bersifat kanker pada awalnya, jenis polip ini memiliki potensi untuk berkembang menjadi kanker usus dan rektum seiring berjalannya waktu, sehingga seringkali dikategorikan sebagai kondisi prakanker. 

Polip hiperplastik memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk berubah menjadi kanker, sehingga tidak dianggap sebagai ancaman serius bagi kesehatan.

Kanker usus dan rektum dapat diklasifikasikan berdasarkan tahap perkembangannya, sebagai berikut: Stadium 0 menunjukkan kanker in situ, Stadium I menandakan kanker telah menembus lapisan dalam, Stadium II menunjukkan penyebaran ke luar dinding usus, Stadium III menandakan penyebaran ke kelenjar getah bening, dan Stadium IV adalah tahap paling lanjut dengan penyebaran ke organ lain. 

Gejala Kanker Usus Besar dan Rektum

Orang dengan usia 50 tahun keatas memiliki risiko lebih besar terkena kanker usus dan rektum. Namun, bukan berarti kamu tidak bisa terkena juga. Mayo Clinics mengungkap gejala kanker usus besar dan rektum beragam. Untuk itu, yuk kenali gejala-gejalanya sebelum kanker mu berkembang menjadi lebih berbahaya!

  1. Diare

Salah satu gejala yang umum dari kanker usus adalah perubahan kebiasaan buang air besar, termasuk diare yang berlangsung lebih dari beberapa hari. Jika kamu mengalami diare yang tidak kunjung reda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Diare yang berkepanjangan bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres di dalam ususmu.

  1. Sembelit

Selain diare, sembelit juga bisa menjadi tanda adanya masalah pada usus. Perubahan pola buang air besar yang berlanjut, seperti kesulitan buang air besar atau tinja yang keras, dapat menandakan adanya kanker usus. Ini bisa terjadi karena tumor menghalangi jalur pencernaan.

  1. Darah dalam Tinja

Adanya darah dalam tinja adalah gejala yang tidak boleh diabaikan. Ini bisa muncul sebagai bercak darah merah terang atau tinja yang berwarna hitam. Kehadiran darah dalam tinja sering kali menunjukkan adanya perdarahan di dalam usus, yang bisa disebabkan oleh polip atau kanker.

  1. Sakit Perut Berkepanjangan

Ketidaknyamanan atau sakit perut yang berkepanjangan juga dapat menjadi gejala kanker usus. Rasa sakit ini bisa bervariasi, mulai dari kram ringan hingga nyeri yang lebih tajam. Jika kamu sering merasa sakit perut tanpa alasan yang jelas, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih lanjut.

  1. Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab Jelas

Jika kamu mengalami penurunan berat badan yang signifikan tanpa melakukan perubahan pada pola makan atau rutinitas olahraga, ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Kanker usus dapat menyebabkan penurunan berat badan karena tubuh tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik.

  1. Kelelahan

Kelelahan yang tidak biasa atau rasa lemas dapat menjadi indikasi bahwa tubuhmu sedang berjuang melawan sesuatu. Kanker bisa mengganggu fungsi normal tubuh, menyebabkan kelelahan yang tidak kunjung hilang, meskipun kamu sudah cukup istirahat.

  1. Kadar Zat Besi Rendah

Kanker usus juga dapat menyebabkan anemia, yang ditandai dengan rendahnya kadar zat besi dalam darah. Ini bisa terjadi akibat perdarahan yang terus-menerus di dalam usus. Gejala anemia termasuk kelelahan, pusing, dan kulit yang pucat. Jika kamu merasakan gejala-gejala ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.

Pemeriksaan Kanker Usus Besar dan Rektum

Di zaman yang serba canggih, kamu bisa dengan mudah mendapatkan fasilitas kesehatan yang lengkap dan bagus, salah satunya adalah pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kanker usus besar dan rektum. Pemeriksaan dini kanker usus besar dan rektum sangat penting untuk mendeteksi adanya polip prakanker dan kanker kolorektal pada tahap yang memungkinkan untuk diangkat sepenuhnya. 

Menurut National Comprehensive Cancer Network terdapat beberapa pemeriksaan untuk deteksi kanker usus besar dan rektum. Yuk, kita bahas kira-kira apa saja pemeriksaan yang harus dilakukan untuk mendeteksi kanker usus besar dan rektum sebelum terlambat!

  1. Kolonoskopi

Salah satu metode yang paling sering digunakan untuk memeriksa kanker usus besar adalah kolonoskopi. Dengan menggunakan alat yang disebut kolonoskop, dokter bisa melihat seluruh panjang usus besar. Prosedur ini biasanya berlangsung sekitar 30 menit dan dilakukan dalam keadaan sedasi agar kamu merasa lebih nyaman.

  1. Sigmoidoskopi Fleksibel

Prosedur pemeriksaan kanker usus besar dan rektum satu ini mirip dengan kolonoskopi, tetapi sigmoidoskopi fleksibel hanya memeriksa rektum dan bagian bawah usus besar. Prosedur ini lebih singkat, hanya berlangsung antara 10 hingga 20 menit. Menariknya, tidak selalu diperlukan sedasi, jadi kamu bisa langsung beraktivitas setelahnya.

  1. Double-Contrast Barium Enema (DCBE)

DCBE adalah pemeriksaan yang menggunakan sinar-X untuk melihat keseluruhan usus besar. Prosedur ini memakan waktu sekitar 30 hingga 45 menit, dan seperti sigmoidoskopi, tidak memerlukan sedasi. Persiapannya mirip dengan kolonoskopi, di mana barium dimasukkan ke dalam rektum untuk mendapatkan gambaran yang jelas.

  1. Kolonoskopi Virtual

Kamu ingin pemeriksaan yang lebih cepat? Kolonoskopi virtual mungkin bisa jadi pilihan. Menggunakan teknologi CT scan, tes ini hanya memerlukan waktu sekitar 10 menit dan juga tidak memerlukan sedasi. Namun, persiapannya sama dengan kolonoskopi biasa, yaitu usus harus dalam keadaan kosong.

  1. Fecal Occult Blood Test (FOBT)

Tes ini bisa dilakukan di rumah dan menggunakan sampel tinja untuk mendeteksi adanya darah yang tersembunyi. Jika hasilnya positif, dokter akan merekomendasikan kolonoskopi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ini adalah langkah awal yang sederhana namun penting.

  1. Fecal Immunochemical Test (FIT)

FIT juga merupakan tes rumahan untuk mendeteksi darah tersembunyi, tetapi tidak memerlukan batasan diet atau obat-obatan sebelumnya. Sama seperti FOBT, jika ditemukan darah dalam tinja, maka disarankan kamu melakukan kolonoskopi.

  1. Stool DNA Test (sDNA)

Terakhir, ada juga tes sDNA yang bisa dilakukan di rumah. Tes ini hanya memerlukan satu kali buang air besar dan mencari kelainan genetik yang terkait dengan kanker. Jika ditemukan mutasi DNA, kamu akan perlu menjalani kolonoskopi untuk evaluasi lebih lanjut.

Cara Mencegah Kanker Usus Besar dan Rektum

Kanker usus besar dan rektum adalah salah satu jenis kanker yang umum terjadi dan cukup berbahaya jika tidak diobati. Namun, lebih baik mencegah daripada mengobati bukan? Ada ragam cara untuk mengurangi resiko terkena kanker usus besar dan rektum seperti melakukan perubahan gaya hidup yang sederhana. Kita bahas yuk!

  1. Konsumsi Beragam Buah, Sayuran, dan Bijian Utuh

Salah satu langkah penting dalam cara mencegah kanker usus besar dan rektum adalah memperhatikan pola makanmu. Mengonsumsi berbagai jenis buah, sayuran, dan bijian utuh sangat dianjurkan. Makanan ini kaya akan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan, yang dapat berperan dalam pencegahan kanker. Usahakan untuk memilih variasi buah dan sayuran agar kamu mendapatkan berbagai nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

  1. Batasi Konsumsi Alkohol

Jika kamu memilih untuk mengonsumsi alkohol, lakukanlah dengan bijak. Batasi asupan alkoholmu, maksimal satu gelas per hari untuk perempuan dan dua gelas untuk lelaki. Mengurangi atau bahkan menghentikan konsumsi alkohol dapat membantu menurunkan risiko kanker usus besar.

  1. Berhenti Merokok

Kebiasaan merokok tidak hanya merugikan kesehatan paru-paru tetapi juga meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar. Jika kamu merokok, bicarakan dengan tim kesehatanmu tentang cara efektif untuk berhenti. Ada banyak metode yang bisa membantumu melepaskan diri dari kebiasaan ini.

  1. Rutin Berolahraga

Aktivitas fisik yang teratur juga merupakan cara mencegah kanker usus besar dan rektum yang efektif. Usahakan untuk berolahraga setidaknya 30 menit hampir setiap hari. Jika kamu sebelumnya jarang bergerak, mulailah dengan perlahan dan tingkatkan intensitas serta durasi secara bertahap. Sebelum memulai program olahraga, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.

  1. Jaga Berat Badan yang Sehat

Mempertahankan berat badan yang sehat adalah salah satu cara mencegah kanker usus besar dan rektum yang penting. Jika kamu berada dalam kategori berat badan sehat, fokuslah untuk mempertahankannya dengan mengkombinasikan pola makan sehat dan aktivitas fisik yang cukup. Jika kamu perlu menurunkan berat badan, diskusikan dengan tim kesehatan tentang cara yang aman dan sehat untuk mencapai tujuan tersebut. Usahakan untuk menurunkan berat badan secara perlahan dengan mengurangi asupan kalori dan meningkatkan aktivitas.

  1. Pertimbangan Penggunaan Obat untuk Individu Berisiko Tinggi

Bagi kamu yang memiliki risiko tinggi terhadap kanker usus besar, beberapa obat dapat membantu mengurangi risiko polip usus atau kanker usus besar. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aspirin secara rutin bisa mengurangi risiko polip dan kanker usus besar. Namun, perlu diingat bahwa dosis dan lamanya penggunaan aspirin yang diperlukan untuk mendapatkan manfaat ini masih belum sepenuhnya jelas. Selain itu, penggunaan aspirin juga membawa risiko, seperti kemungkinan terjadinya ulser dan perdarahan dalam sistem pencernaan.

Naleya Genomics menyediakan layanan pemeriksaan untuk mendeteksi kanker usus besar dan rektum secara dini melalui produk unggulan COLOTECT

Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang penyembuhan dan kualitas hidup. Ayo, lakukan skrining sekarang dan jadikan COLOTECT sebagai langkah awal dalam menjaga kesehatan dan mencegah risiko kanker usus besar dan rektum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *