
Ibu hamil diwajibkan untuk menjaga asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh demi kesehatan ibu dan janin, salah satunya adalah dengan menghindari makanan dan minuman ini!
Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil
Selama masa kehamilan, makan makanan sehat menjadi satu hal yang penting dilakukan demi menjaga kesehatan kamu dan janin yang sedang kamu kandung. Namun, selama masa kehamilan sistem kekebalan tubuh kamu akan menjadi lebih lemah. Artinya, kamu akan menjadi lebih mudah terkena infeksi, baik dari virus atau bakteri yang terdapat di makanan. Oleh karena itu, ada beberapa makanan yang sebaiknya kamu hindari karena dapat membuat kamu terkena penyakit yang membahayakan untuk kamu dan bayi kamu.
Lalu, apa saja makanan yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil? Berikut ini 10 contoh makanan yang wajib kamu hindari, ya!
- Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi
Makan yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil pertama adalah ikan dengan kandungan merkuri. Merkuri adalah zat beracun yang sering ditemukan di perairan tercemar. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, jika jumlah merkuri terlalu tinggi, maka merkuri bisa berdampak buruk pada sistem saraf, kekebalan tubuh, dan ginjal. Bahkan dalam kadar rendah, merkuri bisa mengganggu perkembangan janin dan menyebabkan masalah serius pada anak.
Beberapa contoh ikan laut dengan kandungan merkuri tinggi dan wajib dihindari adalah:
- Hiu
- Ikan todak
- Ikan tenggiri raja
- Tuna (terutama tuna mata besar)
- Ikan marlin
- Ikan tilefish dari Teluk Meksiko
- Orange roughy
- Ikan Mentah atau Setengah Matang
Selama kehamilan, kamu wajib menghindari mengonsumsi ikan mentah atau setengah matang guna mencegah kamu dan janin keracunan bakteri yang tidak diinginkan, Ikan mentah, termasuk kerang, berisiko tinggi mengandung bakteri atau parasit seperti Norovirus, Vibrio, Salmonella, dan Listeria. Risiko ini bisa muncul selama proses penanganan, penyimpanan, atau pengolahan seperti pengasapan dan pengeringan.
Infeksi dari makanan ini bisa bikin tubuh lemas dan dehidrasi. Yang lebih parah, beberapa infeksi bisa menular ke bayi lewat plasenta, meskipun kamu tidak menunjukkan gejala apa pun. Menurut CDC, infeksi seperti Listeria saat hamil bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur, keguguran, bayi lahir mati, atau masalah kesehatan serius lainnya.
- Daging Mentah atau Setengah Matang
Makanan yang harus dihindari ibu hamil selanjutnya adalah daging mentah atau setengah matang. Mengonsumsi daging mentah atau setengah matang dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi bakteri atau parasit, seperti Toxoplasma, E. coli, Listeria, dan Salmonella. Infeksi ini tidak hanya berbahaya buat kamu, tapi juga bisa membahayakan kesehatan bayi dalam kandungan.
- Daging Olahan
Daging olahan menjadi salah satu makanan yang wajib dihindari oleh ibu hamil. Contoh daging olahan seperti sosis, nugget, kornet dan lain sebagainya. Menurut CDC, daging olahan yang sudah dalam kemasan lainnya berisiko terkontaminasi bakteri atau parasit selama proses pengolahan atau penyimpanannya. Karena tidak melalui proses pemasakan penuh, daging ini bisa mengandung bakteri berbahaya seperti Listeria. Selain itu, daging olahan biasanya tinggi natrium dan lemak tidak sehat, yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan kamu dan bayi jika dikonsumsi terlalu sering.
- Telur Mentah
Ibu hamil perlu menghindari konsumsi telur mentah, karena telur mentah dapat mengandung bakteri Salmonella yang berbahaya untuk kesehatan ibu dan janin. Mengutip mayoclinic.org, orang yang terinfeksi Salmonella dapat menyebabkan infeksi dengan gejala seperti demam, mual, muntah, kram perut, dan diare. Pada kasus tertentu, infeksi ini bisa memicu kram rahim yang meningkatkan risiko kelahiran prematur atau bahkan kematian.
- Jeroan
Sebenarnya tidak ada pantangan bagi ibu hamil untuk mengonsumsi jeroan seperti hati dan ginjal. Karena jeroan ini merupakan sumber nutrisi penting seperti zat besi, vitamin B12, vitamin A, Zinc, Selenium, dan Mineral. Semua nutrisi ini sangat bermanfaat untuk kamu dan perkembangan bayi dalam kandungan.
Namun, terlalu banyak mengonsumsi organ daging yang mengandung vitamin A terutama untuk kamu yang hamil di trimester pertama dapat meningkatkan risiko cacat lahir atau keguguran.
- Kecambah Mentah
Kecambah mentah seperti tauge, kecambah kacang hijau, atau kecambah alfalfa sering digunakan dalam masakan Indonesia, seperti gado-gado, pecel, atau salad. Namun, kondisi lembab yang dibutuhkan untuk menumbuhkan kecambah sangat mendukung pertumbuhan bakteri Salmonella. Sayangnya, kecambah mentah sangat sulit untuk dibersihkan sepenuhnya dari bakteri-bakteri tersebut. Karena alasan ini, sebaiknya hindari makan kecambah mentah selama kehamilan. Menurut FDA, kecambah tetap aman dikonsumsi jika dimasak hingga matang, jadi pastikan kecambah yang kamu makan sudah melalui proses pemasakan terlebih dahulu.
- Buah dan Sayur yang Tidak Dicuci
Buah dan sayur yang tidak dicuci atau dikupas wajib dihindari oleh ibu hamil karena bisa terkontaminasi bakteri dan parasit seperti Toxoplasma, E. coli, Salmonella, dan Listeria. Kontaminasi ini bisa terjadi selama proses produksi, panen, penyimpanan, hingga penjualan. Parasit Toxoplasma, khususnya, dapat bertahan pada sayuran atau buah. Meski kebanyakan orang tidak menunjukkan gejala, infeksi pada ibu hamil bisa berdampak serius pada bayi, seperti gangguan penglihatan, kesulitan belajar, atau bahkan kerusakan otak dan mata saat lahir.
- Produk Susu yang Tidak Dipasteurisasi
Susu mentah dan produk susu lainnya yang tidak dipasteurisasi dapat mengandung bakteri berbahaya seperti Listeria, Salmonella, E. coli, dan Campylobacter. Bakteri ini bisa menyebabkan keracunan makanan yang berpotensi serius, terutama bagi ibu hamil dan bayi yang belum lahir. Infeksi ini dapat muncul karena bakteri yang ada secara alami di susu atau karena kontaminasi selama pengumpulan dan penyimpanan. Proses pasteurisasi dapat membunuh bakteri berbahaya tanpa merusak kandungan nutrisi susu.
- Makanan Olahan
Makanan olahan seringkali rendah nutrisi dan tinggi kalori, gula, serta lemak tambahan, yang bisa meningkatkan risiko kenaikan berat badan yang tidak sehat. Selama kehamilan, kamu membutuhkan asupan nutrisi yang lebih baik, seperti protein, folat, kolin, dan zat besi, untuk mendukung perkembangan bayi. Meskipun kenaikan berat badan diperlukan, kenaikan yang berlebihan bisa meningkatkan risiko komplikasi saat persalinan dan obesitas pada anak di kemudian hari.
Jadi sudah tau kan makanan apa saja yang perlu ibu hamil hindari demi menjaga kesehatan ibu dan janin. Penting sekali memperhatikan dan menjaga asupan makanan yang dikonsumsi ibu hamil, karena tidak hanya menjaga kesehatan ibu, tetapi juga menjaga kesehatan sang janin.